Bergelut dengan Nestapa Akibat Bencana Sepanjang 2024

Sabtu 21 Dec 2024 - 19:28 WIB
Reporter : Maryati
Editor : Dahlia

Hampir tidak ada peristiwa bencana dengan jumlah korban signifikan yang terjadi pada Oktober.

Namun setidaknya lebih dari 30 kali gempa berskala kecil-sedang terjadi di sejumlah daerah, lalu banjir karena hujan berintensitas deras di sebagian daerah di Pulau Sumatera (Aceh, Jambi, Lampung), Jawa (Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta), Kalimantan (Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Utara).

Pada saat ini juga ada serangkaian aktivitas pemadaman kebakaran lahan mineral yang dilakukan dengan luas lahan terbakar rata-rata puluhan hektare di Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan kebakaran di tempat pembuangan akhir sampah (TPA) di Bali – Nusa Tenggara Barat.

Di bulan November - awal Desember bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan pergerakan tanah yang mendominasi, khususnya wilayah Sumatera Utara dan Jawa Barat.

Sebanyak 16 orang korban meninggal dunia dan tujuh orang dinyatakan hilang atas bencana banjir disertai tanah longsor di Provinsi Sumatera Utara.

Jumlah korban tersebut tersebar di Kabupaten Padang Lawas, Tapanuli Selatan, Karo, dan Deli Serdang yang dilanda bencana banjir dan longsor secara beruntun pada Sabtu, 22 November 2024.

Setiap korban meninggal dunia di empat kabupaten tersebut sudah ditemukan dan jasadnya sudah dimakamkan oleh pihak keluarga masing-masing.

Namun, tim petugas gabungan di bawah komando BNPB dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sampai saat ini masih bersiaga dan melangsungkan upaya pemulihan dampak bencana.

Terakhir bencana banjir, tanah longsor, dan pergerakan tanah melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada 3-4 Desember itu mengakibatkan 20.629 orang warga terdampak dan 476 orang di antaranya terpaksa mengungsi karena rumah dan lingkungan tempat tinggal mereka rusak.

Ratusan pengungsi tersebut tersebar di 184 desa dalam wilayah administrasi 39 kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Mereka menempati tenda, gedung pemerintah desa, sekolah, dan rumah ibadah yang ada di masing-masing lokasi.

Dampak kerusakan melanda mencapai puluhan kilometer jalan raya dan rumah dengan jumlah total sebanyak 5.492 unit, dan 2.058 unit rumah di antaranya rusak berat, bahkan ada puluhan unit rumah di Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Sukabumi sama sekali tidak bisa ditempati akibat pergerakan tanah sehingga penghuninya harus dipindahkan.

Tim petugas gabungan di bawah komando BNPB dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sampai saat ini pun masih bersiaga dan melangsungkan upaya pemulihan dampak bencana. (ant)

Kategori :