Pemkab OKU Tetapkan Status Siaga Darurat Banjir dan Tanah Longsor

Kepala BPBD OKU, Januar Efendi.-Foto : Eco -

KORANPALPOS.COM - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan menetapkan status siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor menghadapi musim hujan tahun ini sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan sedini mungkin.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU, Januar Efendi, Selasa 3 Desember 2024 mengatakan bahwa penetapan status menindaklanjuti peristiwa bencana alam di wilayah setempat yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir.

"Seperti bencana alam puting beliung pada Jumat (29/11/2024) menerjang 67 unit rumah warga di dua desa hingga mengalami rusak ringan," katanya.

BACA JUGA:Permudah Izin Berusaha : Pemkab Muara Enim Gelar Sosialisasi NIB !

BACA JUGA:Renstra-PD Pondasi Dasar Pembangunan 5 Tahun

Oleh sebab itu, kata dia, penetapan status ini perlu dilakukan menghadapi puncak musim hujan yang diprediksi berlangsung pada akhir tahun 2024 sebagai upaya pencegahan sedini mungkin terhadap potensi bencana alam yang dapat terjadi kapan saja.

Dia menjelaskan, penetapan status berdasarkan Surat Keputusan Bupati OKU Nomor 300.2.3/897/KPTS/XLIV.1/2024 tentang penetapan status keadaan siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor.

Dalam penetapan status tersebut pihaknya meningkatkan kapasitas personel penanggulangan bencana agar banjir dan tanah longsor dapat ditanggulangi sedini mungkin guna mengantisipasi korban jiwa.

BACA JUGA:Dua Desa di Kecamatan Semidang Aji OKU Dihantam Angin Puting Beliung

BACA JUGA:Pj Wako Prabumulih Ingatkan OPD Selesaikan Pekerjaan dan Administrasi per 15 Desember 2024

Sebanyak 940 personel yang tergabung dalam satgas penanggulangan bencana disiagakan guna menindaklanjuti cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan dampak banjir dan tanah longsor.

Selain personel, kata dia, pihaknya pun menyiapkan peralatan penanggulangan bencana antara lain enam unit perahu karet, dua unit perahu fiber, dan 10 unit mobil rescue.

Kemudian, sebanyak 125 unit motor trail, 20 unit mesin sedot apung, enam unit tenda pengungsian dan 60 unit tenda keluarga.

BPBD OKU pun telah memetakan sebanyak 11 kecamatan di wilayah itu dipetakan rawan banjir dan tanah longsor saat musim hujan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan