Bergelut dengan Nestapa Akibat Bencana Sepanjang 2024

Sabtu 21 Dec 2024 - 19:28 WIB
Reporter : Maryati
Editor : Dahlia

Sepekan berlalu, ada lebih dari 400 orang warga di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, dievakuasi setelah Gunung Ibu meletus untuk fase kedua kalinya Sabtu, 18 Mei 2024 malam.

Ratusan orang yang dievakuasi tersebut berasal dari tujuh desa di Halmahera Barat, dua di antaranya adalah Desa Gam Ici dan Desa Tongte Ternate.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini akan tetapi aktivitas vulkanis gunung tersebut masih berlangsung saat ini dengan status siaga atau level III.

Belum selesai proses evakuasi korban erupsi Gunung Ruang dilakukan oleh tim petugas gabungan di Maluku Utara, peristiwa bencana lain juga terjadi di Sumatera Barat dengan dampak yang sangat besar hingga ditetapkan sebagai bencana nasional.

Lebih dari 3.650 orang warga dievakuasi, 67 orang meninggal dunia, 20 orang hilang, dan sedikitnya 44 orang mengalami luka-luka akibat banjir bandang bercampur lahar dingin dan bebatuan berukuran besar lebih dari dua meter dari puncak Gunung Marapi; peristiwa ini melanda Kabupaten Agam, Tanah Datar, Padang Pariaman, Kota Padang dan Padang Panjang, Sumatera Barat.

Total ada 35 unit jembatan dan lebih dari 150 meter panjang jalan yang rusak hingga sempat melumpuhkan jalur transportasi darat dari Padang-Bukittinggi-Padang Panjang-Tanah Datar-Solok-Lima Puluh Kota dan wilayah lainnya.

Pada medio bulan Juni-September sebagian wilayah Indonesia mengalami kekeringan setelah puluhan hari tidak diguyur hujan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memetakan kekeringan terparah melanda sejumlah daerah di Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara yang mengalami hari tanpa hujan sepanjang 21-30 hari atau lebih panjang dari sebelumnya.

Pada awal bulan Juli, terjadi tanah longsor di areal tambang emas rakyat Desa Tulabolo Timur, Suwawa Timur, Bone Bolango, Gorontalo.

Peristiwa ini mengakibatkan 23 orang meninggal dunia dan 85 orang mengalami luka-luka mereka adalah penambang dan beberapa anggota keluarganya yang saat longsor berada di sekitar areal tambang.

Kejadian bencana kemudian berlanjut dengan banjir bandang membawa material lumpur tanah, pasir, dan batu dari Gunung Gamalama melanda Kecamatan Rua, Ternate, Maluku Utara.

Sebanyak 18 orang meninggal dunia dalam bencana yang terjadi pada Minggu 25 Agustus 2024 pukul 03.30 Wit.

Pada bulan September, sebanyak 45.325 warga terdampak bencana gempa bumi berkekuatan 5.0 magnitudo di delapan kecamatan.

Satu orang meninggal dunia dan sebanyak 9.229 orang di antaranya mengungsi menempati tenda pengungsian.

BMKG mengklasifikasikan gempa ini sebagai gempa merusak terbesar saat ini yang dipicu oleh aktivitas Sesar Garsela (Garut Selatan).

Tercatat gempa telah merusak sedikitnya 4.686 unit rumah warga dan puluhan fasilitas umum pada Rabu, 18 September 2024 itu.

Kategori :