1. Membantu pembentukan sel darah merah
Zat besi yang terkandung dalam kol memiliki peran penting dalam pembentukan sel darah merah. Sel darah merah berfungsi untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Oleh karena itu, konsumsi kol dapat membantu menghindari gejala anemia, seperti kelelahan dan pusing.
Untuk hasil yang optimal, kol dapat dikonsumsi bersama makanan kaya vitamin C, seperti jeruk, yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh.
2. Mencegah kanker
Kol termasuk dalam golongan sayuran cruciferous yang memiliki kandungan senyawa bioaktif, seperti glukosinolat, yang memiliki kemampuan untuk mencegah perkembangan sel kanker.
Senyawa ini dapat merangsang produksi enzim yang menahan laju pertumbuhan tumor dalam tubuh.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi sayuran seperti kol dan brokoli memiliki risiko lebih rendah terhadap kanker payudara.
Kol juga dapat membantu melindungi tubuh dari kanker lainnya, termasuk kanker paru-paru dan kanker usus besar.
3. Mengontrol tekanan darah tinggi
Kol mengandung kalium, yang sangat bermanfaat untuk mengurangi gejala hipertensi (tekanan darah tinggi).
Kalium membantu mengurangi ketegangan pada pembuluh darah, sehingga dapat menurunkan tekanan darah.
Mengonsumsi kol secara teratur dapat membantu menjaga kestabilan tekanan darah, yang pada gilirannya dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.
4. Mengandung Vitamin C
Kol juga merupakan sumber vitamin C yang sangat baik, yang berperan dalam memperkuat sistem imun tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
Vitamin C membantu meningkatkan produksi sel darah putih yang melawan patogen dalam tubuh, serta memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.