Untuk komoditas perikanan, fluktuasi harga terlihat di berbagai jenis ikan. Ikan kembung naik tipis 0,08 persen atau Rp30 menjadi Rp37.220 per kg.
Sebaliknya, harga ikan tongkol dan ikan bandeng mengalami penurunan.
Ikan tongkol turun 0,13 persen atau Rp40 menjadi Rp31.160 per kg.
Sementara ikan bandeng mengalami penurunan lebih tajam, yaitu sebesar 3,10 persen atau Rp1.030 menjadi Rp32.240 per kg.
Fluktuasi harga pangan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk pasokan, permintaan, serta kondisi cuaca yang memengaruhi hasil panen.
Kenaikan harga bawang merah, bawang putih, dan cabai, misalnya, dapat dikaitkan dengan pola cuaca yang memengaruhi produksi di beberapa wilayah penghasil utama.
Kenaikan harga beras, sebagai komoditas pokok masyarakat, menjadi perhatian khusus.
Meski pemerintah melalui Bulog telah menjaga stabilitas harga dengan beras SPHP, harga beras premium dan medium tetap meningkat.
Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh meningkatnya biaya distribusi serta kendala logistik.
Di sisi lain, penurunan harga minyak goreng, tepung terigu, dan ikan tertentu memberikan sedikit kelonggaran bagi konsumen.
Namun, harga protein hewani yang terus meningkat, seperti daging sapi, daging ayam, dan telur ayam ras, dapat memengaruhi daya beli masyarakat.
Pemerintah terus memantau fluktuasi harga pangan untuk memastikan stabilitas pasokan dan keterjangkauan harga di pasar.
Melalui Badan Pangan Nasional, berbagai langkah dilakukan untuk menyeimbangkan distribusi komoditas di seluruh wilayah Indonesia.
Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan komoditas lokal yang harganya lebih stabil serta menjaga pola konsumsi yang seimbang.
Untuk mengatasi kenaikan harga beras, Bulog juga terus melakukan operasi pasar guna menjaga pasokan dan menstabilkan harga.
Perubahan harga pangan yang tercatat pada Minggu ini menunjukkan tren yang bervariasi di berbagai komoditas.