Gula konsumsi, salah satu komoditas pokok, juga mengalami kenaikan harga sebesar 0,50 persen atau Rp90 menjadi Rp18.040 per kg.
Kenaikan ini bisa mempengaruhi biaya hidup masyarakat, terutama karena gula adalah bahan yang sering digunakan dalam berbagai produk makanan dan minuman.
Di sektor minyak goreng, terjadi pergerakan harga yang bervariasi.
Minyak goreng kemasan sederhana mengalami kenaikan sebesar 0,11 persen atau Rp20 menjadi Rp18.330 per kg.
Sedangkan minyak goreng curah mengalami penurunan sebesar 0,54 persen atau Rp90 menjadi Rp16.510 per kg.
Penurunan harga minyak goreng curah ini dapat memberikan sedikit kelonggaran bagi konsumen rumah tangga dan usaha kecil yang sering menggunakan minyak goreng dalam skala besar.
Komoditas tepung terigu juga menunjukkan pergerakan harga yang menurun.
Harga tepung terigu curah turun sebesar 0,69 persen atau Rp70 menjadi Rp10.070 per kg.
Penurunan harga ini diikuti oleh tepung terigu non-curah yang juga turun 0,53 persen atau Rp70 sehingga menjadi Rp13.050 per kg.
Penurunan harga tepung terigu memberikan dampak positif, terutama bagi pelaku usaha di industri makanan yang menggunakan tepung sebagai bahan dasar.
Harga jagung di tingkat peternak mengalami kenaikan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 3,47 persen atau Rp210 sehingga menjadi Rp6.270 per kg.
Jagung merupakan bahan pakan utama dalam industri peternakan, terutama untuk ayam petelur dan ayam pedaging, sehingga kenaikan ini dapat mempengaruhi harga produk turunan seperti telur dan daging ayam.
Selain itu, harga garam halus beryodium juga tercatat naik sebesar 0,52 persen atau Rp60 sehingga menjadi Rp11.590 per kg.
Garam beryodium adalah kebutuhan pokok yang sangat penting bagi kesehatan, sehingga pergerakan harganya menjadi perhatian banyak pihak.
Harga ikan kembung, salah satu jenis ikan yang banyak dikonsumsi masyarakat, naik sebesar 3,31 persen atau Rp1.240 sehingga mencapai Rp38.740 per kg.
Ikan tongkol juga mengalami kenaikan harga sebesar 0,47 persen atau Rp150 menjadi Rp31.770 per kg.