Asal Usul Musi Landas Kabupaten Banyuasin : Misteri Hutan Inggris dan Legenda Pesawat Jatuh !

Selasa 22 Oct 2024 - 06:56 WIB
Reporter : Maryati
Editor : Robiansyah

Konon, pada masa penjajahan Belanda, landasan udara ini digunakan sebagai basis militer.

Oleh karena itu, desa ini dinamakan Musi Landas, yang berarti anak Sungai Musi dan landasan udara.

Salah satu bukti bahwa penjajah Belanda pernah menduduki wilayah Musi Landas adalah bangunan bergaya arsitektur Belanda yang masih berdiri hingga kini.

BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Tanjung Enim : Kota Kecil dengan Sejarah Pertambangan Batu Bara yang Panjang !

BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Tanjung Sakti Sumatera Selatan : Batu Tiang Enam dan Legenda Nik Tuan Junjungan Sakti !

Rumah-rumah kuno ini menjadi saksi bisu dari masa kolonialisme, ketika Belanda berkuasa dan memanfaatkan wilayah tersebut untuk berbagai kepentingan militer dan ekonomi.

Di samping itu, desa ini juga menjadi lokasi kantor PTPN VII, yang dahulunya adalah kantor peninggalan Belanda.

Bangunan ini dulunya digunakan oleh pihak kolonial untuk mengelola perkebunan dan perdagangan.

Terdapat juga sebuah bangunan tua yang berfungsi sebagai ruang mesin, yang dibangun sekitar tahun 1870-an.

Meskipun usianya sudah sangat tua, bangunan ini tetap menjadi simbol sejarah yang kuat bagi masyarakat setempat.

Kehadiran bangunan-bangunan bersejarah ini menunjukkan betapa pentingnya Musi Landas bagi Belanda di masa lalu, baik dari segi militer maupun ekonomi.

Hingga kini, peninggalan-peninggalan tersebut masih dapat dilihat dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang tertarik akan sejarah kolonial.

Selain memiliki peninggalan kolonial yang nyata, Musi Landas juga dikenal dengan salah satu legenda yang terkait dengan penjajahan Inggris.

Menurut cerita yang beredar di masyarakat, di masa lalu, ada sebuah pesawat Inggris yang jatuh di hutan sekitar Musi Landas.

Pesawat tersebut jatuh di area hutan yang sekarang disebut sebagai Hutan Inggris.

Meskipun bangkai pesawat ini telah lama tertimbun tanah, masyarakat setempat percaya bahwa kerangkanya masih berada di dalam tanah hingga kini.

Kategori :