Hal ini memungkinkan setiap instansi pemerintahan untuk menyusun, mengelola, dan membagikan data dengan standar yang telah ditetapkan.
BACA JUGA:Pj. Bupati Banyuasin Resmi Buka Job Fair Tahun 2024 : Tersedia Lebih 1.000 Lowongan Kerja !
BACA JUGA:UMKM Mitra Binaan Pertamina Kerjasama Ekspor dengan JUTAMAS Malaysia
"Inilah esensi dari Satu Data Indonesia, yaitu menciptakan ekosistem data yang saling terintegrasi, di mana setiap instansi bertanggung jawab untuk menyediakan, mengelola, dan menyebarkan data sesuai standar yang telah ditetapkan. Kolaborasi antara instansi sangat diperlukan untuk mencapai data yang berkualitas dan bermanfaat," ujar Salin Pajar yang juga dikenal sebagai tokoh agama di Banyuasin.
Lebih lanjut, Salin Pajar menekankan bahwa penyusunan metadata dan pengusulan romantik dalam data sektoral sangat penting untuk menjaga kualitas data.
Metadata memungkinkan pengguna data memahami konteks, metode pengumpulan, serta kualifikasi dari data yang tersedia, sehingga data dapat digunakan secara efektif dan akurat dalam perencanaan pembangunan.
Selain Sekda dan Kepala Dinas Kominfo.SP, Rapat Forum Satu Data Banyuasin ini juga menghadirkan pembicara dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banyuasin, Basuki Rahmat, STT., M.STT.
BACA JUGA:Pemkab Muba Bersama Kodim 0401 Sinergi Gelar Muba Run 10 K dan Fun Run
BACA JUGA:Muba Termasuk 10 Peserta Terbaik Bhumandala Award 2024
Dalam sesinya, Basuki Rahmat menyoroti pentingnya peran BPS dalam mendukung Satu Data Indonesia.
"BPS memiliki peran strategis dalam memastikan data statistik yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang tinggi. Melalui Satu Data Indonesia, kami bekerja sama dengan seluruh instansi untuk memastikan bahwa data yang disajikan konsisten dan dapat dipertanggungjawabkan," jelas Basuki.
Ia juga menambahkan bahwa tantangan dalam penyusunan data sektoral di Banyuasin adalah menjaga agar data dari berbagai instansi dapat terintegrasi dengan baik.
"Kolaborasi lintas instansi menjadi kunci utama dalam mewujudkan data yang valid dan kredibel. Dengan dukungan dari semua pihak, kita dapat mewujudkan Satu Data Indonesia yang akan membantu meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan di Banyuasin," ujarnya.
Sementara itu, perwakilan dari Bappeda Provinsi Sumatera Selatan, Dra. Sriwidayanti, SE., M.Si, yang turut hadir sebagai pembicara, menekankan pentingnya perencanaan berbasis data dalam pembangunan daerah.
"Data yang terintegrasi dengan baik akan memudahkan kami dalam melakukan analisis kebutuhan pembangunan di daerah. Dengan Satu Data, kami bisa melakukan evaluasi yang lebih komprehensif, serta merencanakan pembangunan yang lebih tepat sasaran," terang Sriwidayanti.
Meskipun konsep Satu Data Indonesia telah digaungkan secara nasional, implementasinya di tingkat daerah tidak selalu berjalan mulus.