Untuk padanan busana capres ketiga Ganjar Pranowo, Dewi melihat ada hal menarik dalam kemeja putih yang dikenakan Ganjar malam itu.
BACA JUGA:Sumsel Terima Dua Penghargaan IGA 2023
BACA JUGA:Waspada Kosmetik Mengandung Zat Berbahaya
Aksen grafiti dan doodles (corat-coret) bergambar tiga jari menurutnya cukup menyita perhatian mata dan kreatif.
Padanan kemeja dan sneakers buatan anak bangsa juga menurut Dewi memberikan kesan semi formal, namun, santai.
"Kelasnya termasuk di padanan busana semi formal, namun, yang cukup menarik perhatian saya adalah aksen grafiti yang terdapat di kemeja Ganjar dengan jargon 'Sat Set' dan doodles bergambar tiga jari. Aksen tersebut menurut saya kreatif dan eye-catching (menarik perhatian) di mata pemirsa," Dewi menjelaskan.
Pakar Gestur dan Mikroekspresi jebolan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Monica Kumalasari menyampaikan bahwa Calon Presiden (Capres) RI Anies Baswedan banyak menyampaikan hal yang berkenaan dengan perasaan saat debat perdana capres.
Monica mengatakan ada dua dasar yang diamati, yakni feeling (rasa, persepsi) dan thinking (gagasan), bagaimana korelasi antara pernyataan verbal dan non verbalnya (Yang terlihat dalam mimik wajah, bahasa tubuh, dan suara). Sementara Anies dinilai banyak menampakkan hal yang berkenaan dengan rasa.
“Ini sangat terlihat pada saat penyampaian visi misi, di momen ini Anies menyampaikan kelemahan paslon lawan daripada fokus kepada perubahan apa yang ingin diusungnya,” kata Monica.
Menurutnya, lebih banyak “rasa” juga terlihat dari pilihan kata yang digunakan oleh Anies, misalnya saat menyampaikan kalimat penutup dengan frase “Saya rasa”.
Selain itu, pakar gestur dan mikroekspresi berlisensi dari Inggris tersebut menemukan bahwa Anies banyak menampilkan gerakan membasahi bibir.
Hal ini bisa memiliki beberapa arti tergantung pada konteks dan situasi di mana gestur tersebut terjadi, bisa merupakan tanda kegugupan atau ketidaknyamanan sebagai respon terhadap situasi yang menegangkan atau sulit.
Gestur ini, lanjut Monica, dapat juga berarti sedang mempertimbangkan sesuatu atau berpikir.
Pada beberapa kasus, gestur tersebut juga mencerminkan ketidaksetujuan atau keengganan akan hal yang kurang ia sukai. Atau secara umum bisa juga menjadi penanda kondisi kehausan.
“Menyampaikan sesuatu dengan gaya retorika adalah merupakan garis dasar dari Anies, sehingga kedalaman esensi gagasan kurang dapat ditangkap,” Monica menjelaskan.
Pakar Gestur dan Mikro Ekspresi jebolan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Monica Kumalasari mengungkapkan arti di balik senyuman yang sering diberikan oleh Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo, saat debat perdana capres yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU).