“Dari pengalaman sebelumnya di mana Ganjar seringkali menunjukkan dominansi perasaannya yg terlihat melalui mikro ekspresi, saat ini sudah memiliki antitesis dengan seringkali menampilkan social smile (senyum sosial),“ kata dia.
Monica menjelaskan, bahwa ekspresi senyuman tersebut ditunjukkan untuk menutupi perasaan yang sesungguhnya ia rasakan.
Ekspresi tersebut, menurutnya, dapat dirasakan sebagai pesan non verbal bahwa ia ingin menunjukkan ketenangannya.
Senyum itu juga dapat diartikan bahwa Ganjar ingin menampakkan bahwa ia tidak terpengaruh dengan respon lawan mainnya saat itu, yakni Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
“Ekspresi ini menutupi perasaan yang sesungguhnya, dan bisa dirasakan sebagai pesan non verbal ‘saya tidak menyerang anda atau saya tidak terpengaruh dengan respon anda’” ujar Monica.
Lebih lanjut, Monica mengatakan ada dua dasar yang diamati, yakni feeling (rasa, persepsi) dan thinking (gagasan), bagaimana korelasi antara pernyataan verbal dan non verbalnya (Yang terlihat dalam mimik wajah, bahasa tubuh, dan suara).
Ia menilai, logika dan pemikiran Ganjar didukung dengan keselarasan antara kanal fisiologis (ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan suara) dengan verbalnya.
“Ganjar didukung dengan data dan kaya pengalaman sehingga tidak terjadi kebocoran-kebocoran sinyal emosi untuk berpikir keras dalam merespon,” imbuh Monica.
Sementara itu, Monica Kumalasari menyampaikan bahwa Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto mungkin terlihat spontan dan tanpa beban saat debat perdana capres, namun hasil analisa gestur dan mikroekspresi menyatakan sebaliknya.
“Secara umum, Prabowo terlihat spontan dan tanpa beban, namun benar kah demikian? Tidak!” kata dia.
Monica mengatakan ada dua dasar yang diamati, yakni feeling (rasa, persepsi) dan thinking (gagasan), bagaimana korelasi antara pernyataan verbal dan non verbalnya (Yang terlihat dalam mimik wajah, bahasa tubuh, dan suara).
Namun, dengan mempertimbangkan riwayat kondisi kesehatan Prabowo, analisa terhadap ekspresi wajah melalui pergerakan mikro otot-otot wajah menjadi kurang akurat, sehingga boleh diabaikan.
Namun demikian, untuk mengetahui kondisi emosional, Monica berhasil menganalisa melalui suara dan gaya verbal yg digunakan.
Hasilnya, intonasi dan nada bicara sangat menggambarkan kondisi emosional Prabowo.
Hal itu salah satunya terlihat saat ia merespon pertanyaan Anies mengenai perasaannya terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023.
Anies menyebut putusan MK yang memuluskan jalan Gibran Rakabuming sebagai cawapres itu cacat lantaran melibatkan pelanggaran etika berat Anwar Usman, sebagaimana putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) pada 7 November lalu.