Tempe juga kaya akan mineral seperti kalsium, zat besi, dan magnesium.
BACA JUGA:Makanan Khas Padang: Keajaiban Rasa dari Ranah Minang
BACA JUGA:Makanan Khas Papua: Warisan Kuliner dari Tanah Cenderawasih
Proses fermentasi meningkatkan ketersediaan nutrisi dan membuat tempe lebih mudah dicerna dibandingkan kedelai mentah.
Mendukung Kesehatan Pencernaan: Tempe mengandung probiotik, yang membantu meningkatkan kesehatan sistem pencernaan.
Probiotik membantu menyeimbangkan mikrobiota usus dan dapat mencegah berbagai masalah pencernaan seperti sembelit dan diare.
Meningkatkan Kesehatan Jantung: Tempe kaya akan serat dan lemak sehat, yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah.
Konsumsi tempe secara teratur dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.
Membantu Mengatur Gula Darah: Tempe memiliki indeks glikemik rendah, yang berarti tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan.
Ini menjadikannya pilihan yang baik untuk orang dengan diabetes atau mereka yang ingin mengontrol kadar gula darah mereka.
Meningkatkan Kesehatan Tulang: Dengan kandungan kalsium yang tinggi, tempe dapat membantu menjaga kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis.
Kalsium bekerja sama dengan vitamin D dan magnesium dalam tempe untuk menjaga kekuatan tulang.
Tempe semakin dikenal di luar Indonesia dan telah menjadi bahan makanan populer di berbagai masakan internasional.
Di Amerika Serikat dan Eropa, tempe sering digunakan sebagai alternatif daging dalam hidangan vegetarian dan vegan.
Tempe dapat dimasak dalam berbagai cara, mulai dari dipanggang, digoreng, direbus, hingga digunakan dalam sup dan salad.
Di restoran yang menyajikan makanan sehat dan organik, tempe sering menjadi bintang utama menu mereka.