Memungkinkan masyarakat untuk menikmati durian sepanjang tahun meskipun durian hanya tersedia pada musim tertentu.
BACA JUGA:Gula Aren: Manisnya Tradisi dan Kesehatan dari Alam
BACA JUGA:Natadecoco: Keajaiban Jeli dari Kelapa yang Menyegarkan
Asal usul nama Tempoyak sendiri berasal dari kata Tumpoyak.
Dalam bahasa Melayu kuno, yang berarti hasil fermentasi dari bahan-bahan tertentu.
Dalam konteks kuliner, Tempoyak merujuk pada durian yang telah difermentasi dengan cara alami.
Proses ini memanfaatkan mikroorganisme alami untuk mengubah gula dalam durian menjadi asam.
BACA JUGA:Sejarah dan Asal Usul Tekwan: Makanan Khas Sumatera Selatan
BACA JUGA:Santan: Rahasia Dapur Tradisional yang Kaya Rasa dan Nutrisi
Memberikan Tempoyak rasa asam yang khas dan aroma durian yang menyengat.
Proses Pembuatan Tempoyak
Pembuatan tempoyak dimulai dengan memilih durian yang matang dan berkualitas tinggi.
Durian yang digunakan harus benar-benar matang agar fermentasi berlangsung dengan baik dan menghasilkan tempoyak yang lezat.
BACA JUGA:Kolak Pisang : Hidangan Manis yang Memikat Selera dan Memiliki Makna Budaya
BACA JUGA:Sup Telur Puyu : Menggali Manfaat Kesehatan dan Kenikmatan Kuliner Tradisional
Setelah durian dibuka, daging buahnya diambil dan ditempatkan dalam wadah bersih.