Masyarakat Musi Rawas menjadi saksi bagaimana Suprayitno, adik kandung Suwarti, memilih mendukung Ratna Mahmud, mantan rekan tandem kakaknya, sementara Thamrin Hasan, keponakan Ratna, justru memilih untuk berpasangan dengan Suwarti.
Pertarungan ini menunjukkan bagaimana politik lokal bisa menjadi sangat personal, terutama ketika keluarga terlibat di dalamnya.
Dengan dukungan dari tujuh partai besar, Ratna Mahmud berada dalam posisi yang kuat.
Sebagai petahana, ia memiliki akses dan pengalaman dalam mengelola pemerintahan, yang tentunya menjadi modal besar dalam kampanyenya.
Ratna juga dikenal sebagai sosok yang tegas dan memiliki visi pembangunan yang jelas untuk Musi Rawas, sehingga banyak pihak yang memprediksi ia akan memenangkan Pilkada ini dengan mudah.
Namun, Suwarti bukanlah lawan yang bisa dianggap remeh. Sebagai mantan wakil bupati, Suwarti juga memiliki rekam jejak yang baik dalam pemerintahan.
Selain itu, Suwarti dikenal memiliki hubungan yang kuat dengan masyarakat akar rumput, terutama di wilayah-wilayah yang kurang tersentuh oleh program-program pemerintah.
Dukungan dari Partai Nasdem dan beberapa partai non-parlemen juga memberikan Suwarti basis massa yang signifikan, meskipun tidak sebesar yang dimiliki oleh Ratna.
Strategi kampanye kedua kandidat pun mulai terlihat. Ratna Mahmud fokus pada program-program pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas pendidikan serta kesehatan.
Ia juga berjanji akan melanjutkan program-program yang telah berjalan selama masa jabatannya, dengan beberapa peningkatan untuk mencapai hasil yang lebih optimal.
Di sisi lain, Suwarti lebih menekankan pada isu-isu sosial dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Ia mengkritik beberapa kebijakan yang diambil oleh pemerintah di bawah kepemimpinan Ratna, dan menawarkan solusi alternatif yang lebih berpihak kepada masyarakat bawah.
Suwarti juga mengandalkan popularitasnya di kalangan perempuan dan kelompok-kelompok marjinal sebagai basis dukungannya.
Persaingan antara Ratna Mahmud dan Suwarti telah memecah dukungan di tengah masyarakat Musi Rawas.
Banyak warga yang merasa bingung harus memilih siapa, karena keduanya memiliki rekam jejak yang baik dan hubungan yang kuat dengan masyarakat.
Pertarungan politik ini pun menjadi perbincangan hangat di warung-warung kopi, pasar, hingga di media sosial.