Perpecahan antara Ratna Mahmud dan Suwarti ini tidak hanya menjadi isu politik biasa, tetapi menjadi perhatian publik karena adanya elemen keluarga yang terlibat dalam kontestasi ini.
Ratna Mahmud, yang didukung oleh koalisi tujuh partai besar seperti Golkar, PDIP, PBB, PKS, PKB, PAN, dan Demokrat, memilih Suprayitno sebagai calon wakil bupatinya.
Yang menarik, Suprayitno adalah adik kandung dari Suwarti, pesaing Ratna dalam Pilkada kali ini.
BACA JUGA:HDCU Vs Matahati di Pilkada Sumatera Selatan 2024 : Siapa Paslon Paling Tajir Melintir ?
Di sisi lain, Suwarti, yang diusung oleh Partai Nasdem dan tujuh partai non-parlemen, juga membuat langkah politik yang mengejutkan.
Ia memilih Thamrin Hasan, keponakan dari Ratna Mahmud, sebagai calon wakil bupatinya.
Hal ini membuat pertarungan politik di Musi Rawas tidak hanya menjadi persaingan antarkandidat, tetapi juga persaingan dalam lingkup keluarga.
Perjalanan politik Suwarti menuju Pilkada 2024 tidaklah mudah.
Sebagai seorang politisi senior dan Ketua DPC Gerindra Kabupaten Musi Rawas, Suwarti sempat menghadapi kendala besar ketika DPP Gerindra memutuskan untuk mendukung pasangan Ratna Mahmud-Suprayitno.
Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat posisi strategis Suwarti dalam partai.
Namun, Suwarti tidak menyerah.
Ia terus berjuang mencari dukungan dari partai lain untuk memastikan dirinya bisa maju sebagai calon bupati.
Akhirnya, Partai Nasdem memberikan dukungannya kepada Suwarti, meskipun dengan syarat Suwarti harus pindah ke partai tersebut.
Dengan dukungan Nasdem, Suwarti pun berhasil mendaftar ke KPU Musi Rawas sebagai calon bupati, menghindarkan Pilkada dari potensi lawan kotak kosong yang sebelumnya diprediksi akan terjadi.
Ketika Suwarti berhasil mengamankan tiket untuk maju, muncul kembali isu menarik lainnya yaitu terkait dengan "pertarungan keluarga".