Salah satu warga Desa Ulak Bandung, yang tidak ingin disebutkan namanya, menyatakan kekhawatirannya terhadap keselamatan keluarganya yang setiap hari melintasi jalan tersebut.
"Kami sangat takut setiap kali melintas di jalan ini. Truk-truk besar sering kali melaju dengan kecepatan tinggi tanpa memperhatikan kendaraan kecil seperti motor. Kami berharap pemerintah segera mengambil tindakan sebelum lebih banyak nyawa melayang," ujar warga tersebut.
Selain itu, beberapa LSM dan aktivis keselamatan jalan juga telah menyuarakan keprihatinan mereka terhadap kurangnya perhatian pemerintah dalam menangani masalah keselamatan di jalur-jalur transportasi batubara.
Mereka menuntut adanya kebijakan yang lebih tegas dalam mengatur pengoperasian truk-truk berat dan memastikan bahwa standar keselamatan terpenuhi.
Penutup Kecelakaan tragis yang menimpa Pasutri di Jalan Servo KM 91, Desa Ulak Bandung, merupakan cerminan dari betapa rentannya keselamatan pengguna jalan di jalur-jalur transportasi batubara.
Kematian A Wani dan Yarmawati seharusnya menjadi peringatan bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan keselamatan di jalan raya, terutama di daerah-daerah yang sering dilalui oleh kendaraan berat.
Diperlukan langkah-langkah konkret dan segera dari pihak berwenang untuk mencegah terulangnya tragedi serupa di masa mendatang.
Peningkatan infrastruktur, pengawasan lalu lintas yang ketat, serta pendidikan keselamatan bagi pengemudi dan masyarakat umum, adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk memastikan bahwa tragedi seperti ini tidak terjadi lagi.
Dengan harapan, tindakan nyata dapat segera dilakukan untuk meningkatkan keselamatan di Jalan Servo dan jalur-jalur lainnya yang sering dilalui oleh kendaraan berat, sehingga masyarakat dapat merasa lebih aman dalam menjalani aktivitas sehari-hari mereka.