Misalnya jarak tempuh yang sering dilalui, kapasitas penumpang, serta daya angkut barang yang dibutuhkan.
Mengetahui kebutuhan ini akan membantu dalam memilih model mobil listrik yang paling tepat.
Selain itu, sangat penting untuk menyesuaikan pembelian dengan anggaran yang tersedia.
BACA JUGA: 9 Kesalahan Umum yang Bikin Kendaraan Boros BBM : Begini Cara Mudah Mengatasinya !
Dalam hal ini, Yannes menyarankan agar calon pembeli tidak hanya melihat harga beli, tetapi juga mempertimbangkan biaya kepemilikan jangka panjang, seperti biaya pengisian daya, perawatan, dan asuransi.
Mengingat biaya-biaya tersebut bisa berbeda secara signifikan antara mobil listrik dengan mobil berbahan bakar fosil, perbandingan yang cermat diperlukan agar keputusan pembelian tidak merugikan secara finansial.
Setelah kebutuhan dan anggaran ditentukan, langkah berikutnya adalah memahami spesifikasi teknis mobil listrik yang hendak dibeli.
Beberapa aspek teknis yang perlu diperhatikan antara lain kapasitas baterai, jarak tempuh, waktu pengisian daya, serta fitur keselamatan yang ditawarkan.
Kapasitas baterai merupakan salah satu faktor utama yang harus diperhatikan karena berpengaruh langsung pada jarak tempuh kendaraan.
Semakin besar kapasitas baterai, semakin jauh jarak yang bisa ditempuh sebelum perlu diisi ulang.
Namun, perlu diingat bahwa kapasitas baterai yang besar biasanya juga memerlukan waktu pengisian yang lebih lama dan memiliki bobot yang lebih berat, yang dapat mempengaruhi performa mobil.
Selain itu, calon pembeli juga harus memperhatikan waktu pengisian daya.
Beberapa mobil listrik terbaru sudah dilengkapi dengan teknologi pengisian cepat yang memungkinkan baterai terisi hingga 80 persen dalam waktu kurang dari satu jam.
Namun, teknologi ini biasanya memerlukan infrastruktur khusus yang belum tentu tersedia di semua tempat.
Oleh karena itu, penting untuk memahami infrastruktur pengisian daya yang ada di sekitar tempat tinggal dan area mobilisasi harian sebelum memutuskan membeli mobil listrik.