Kemudian lanjut dia, OPD pendukung seperti, PMD untuk melaksanakan siaga-siaga bencana di tingkat desa, bahkan di tingkat kecamatan.
"Kita sudah mensiagakan sebagai komandan api untuk mempermudah jalur komunikasi atau penyambung informasi terhadap kabupaten," imbuh Nova.
Sehingga menurutnya, dengan terbentuk komandan api yang merupakan suatu inovasi di Kabupaten OKI, dapat menanggulangi bencana karhutla sedini mungkin dalam upaya pencegahan.
"Dalam perjalanannya, Kabupaten OKI sudah melakukan persiapan-persiapan terhadap alat pemadam. Terdiri dari 1 buah mobil Tanki dan mesin peralatan yang sudah stand by lebih kurang 22 alat mesin air," jelasnya.
Masih kata Nova, dari Satgas sendiri sudah terbentuk 4 regu yang terdiri dari 15 orang.
Posko karhutla dititikberatkan kepada posko kabupaten, karena pada tahun 2024 penyebaran hotspot tidak seperti 2023.
Sementara Ari, salah seorang warga Ogan Ilir, mengatakan, upaya pencegahan yang dilakukan pemerintah dan berbagai pihak sangat penting untuk melindungi lingkungan serta kesejahteraan masyarakat.
“Aktivitas pencegahan Karhutla seperti sosialisasi, patroli rutin, dan penyuluhan sangat membantu. Namun, saya berharap ada penambahan fasilitas seperti posko pemantauan dan dukungan lebih untuk tim pemadam kebakaran,” ujar Ari, Selasa (27/8).
Ari juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam pencegahan Karhutla.
Harapan Ari, adanya peningkatan, sinergi, koordinasi dan kesadaran warga Ogan Ilir dapat lebih aman dan bebas dari ancaman kebakaran hutan dan lahan di masa depan.
Agustus Terbanyak
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat jumlah hotspot atau titik panas terbanyak pada pekan ketiga atau periode 19-24 Agustus 2024 yakni 267 titik.
Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman di Palembang, Senin, mengatakan angka itu berdasarkan data Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) di wilayah Sumsel pada Agustus 2024.
Rinciannya pada 19 Agustus ada 12 titik panas, lalu mencatat jumlah tertinggi dengan 76 titik pada 20 Agustus. Pada 21 Agustus turun menjadi 31 titik dan hari berikutnya 20 titil.
Pada 23 dan 24 Agustus, titik panas naik lagi masing-masing 63 dan 67 titik.
Lebih lanjut ia menjelaskan pada periode 1-24 Agustus dilaporkan ada 682 titik panas.