Terpisah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan mengatasi sebanyak 11 kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di wilayah itu selama musim kemarau tahun ini.
BACA JUGA:Tokoh Inspirasi Merdeka Awards Memotivasi Generasi Muda Sumatera Selatan
BACA JUGA:Proyek Strategis Nasional : Pemerintah Restui Pengembangan Lapangan Migas Rp 280 Triliun !
"Selama periode Juli-Agustus 2024 ada sebanyak 11 kasus karhutla terjadi di Kabupaten OKU," kata Kepala BPBD OKU Januar Efendi didampingi Manager Pusdalops, Gunalfi di Baturaja.
Gunalfi mengatakan, peristiwa karhutla tersebut terjadi di sembilan desa meliputi Desa Pengandonan, Peninjauan, Karang Endah, Kedaton, Kungkilan, Batumarta Unit II, Kurup, Air Paoh dan Desa Pusar.
Menurut dia, desa-desa ini memang termasuk daerah yang dipetakan rawan terjadi karhutla saat musim kemarau karena masih banyak terdapat lahan pertanian dan perkebunan yang mudah terbakar saat musim kemarau panjang.
Sebagian besar peristiwa karhutla disebabkan oleh kelalaian oknum masyarakat yang membuang puntung rokok di sembarang tempat hingga memicu titik api.
"Untuk lahan yang terbakar lebih dari 20 hektare (ha)," katanya.
Beruntung peristiwa karhutla tidak sampai menimbulkan bencana kabut asap berkat kesigapan tim satgas di lapangan dalam memadamkan api hingga tidak menyebar luas.
Dalam melakukan pemadaman pihaknya didukung peralatan memadai mulai dari mesin pompa air, selang, mesin chainsaw, baju anti api, oksigen, masker dobel anti polusi hingga portbale wather tank yang disiapkan di setiap posko di wilayah itu.
"Kami juga menyiapkan sebanyak enam unit mobil tangki air untuk memadamkan api karhutla di wilayah Kabupaten OKU," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia kembali mengingatkan masyarakat agar tidak membuang puntung rokok di sembarang tempat, terutama di lahan kering yang mudah terbakar karena dapat memicu karhutla.
"Masyarakat juga kami imbau tidak membuka lahan pertanian dengan cara dibakar untuk mengantisipasi bencana kabut asap," ujarnya.
Sedangkan Plt Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKI, Nova Triyussanto mengatakan,
pihaknya telah melakukan langkah antisipasi sejak ditetapkanya keputusan oleh Pj Bupati OKI, tentang penetapan status keadaan siaga darurat Nomor SK 188 Kep BPBD 2024.
"Dampak dari SK ini merupakan tindaklanjut untuk seluruh komponen yang berada di Kabupaten OKI. Mulai dari Satuan Tugas Karhutla seperti, Bupati, Sekda, Kapolres, Dandim, BPBD, Manggala Agni, dan kehutanan," tuturnya.