Keterbukaan Informasi Publik Jadi Pilar Ketahanan Nasional di Era Disrupsi Teknologi

Ace Hasan Syadzily, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas-Foto : ANTARA-

KORANPALPOS.COM - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Ace Hasan Syadzily mengatakan saat ini keterbukaan informasi adalah sebuah keniscayaan dan merupakan bagian strategis dari ketahanan nasional di era disrupsi teknologi.

"Kehidupan masyarakat yang melek akan teknologi dan informasi semakin lekat dalam kehidupan sehari-hari. Demikian pula kemajuan teknologi yang diikuti perkembangan media di tengah masyarakat telah menjadi bagian yang sangat strategis dalam mempengaruhi kondisi ketahanan nasional bangsa," kata Ace dalam acara Pameran Keterbukaan Informasi Publik 2025 di Jakarta Selatan, Selasa (14/10/2025).

Ace mengatakan negara juga berkewajiban untuk menyediakan informasi publik sebagai alat pemberdayaan masyarakat, sebagaimana yang diatur di dalam Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP).

BACA JUGA:Ribuan Warga NU Kepung Gedung Trans7: Jaga Marwah Pesantren, Hormati Ulama Kami !

BACA JUGA:Trans7 Dikecam karena Tayangan Xpose Dinilai Melecehkan Ulama, DPR dan PBNU Desak Permintaan Maaf

Ia juga mengingatkan bahwa pada hakikatnya masyarakat berperan aktif dalam melakukan pengawasan terhadap berbagai kebijakan dan tugas yang dijalankan oleh badan publik.

Ace juga menyebut bahwa informasi telah menjadi penggerak bagi perubahan peradaban dunia dan pembentuk pemahaman publik.

"Secara keseluruhan informasi yang diperoleh masyarakat tidak lagi hanya bersifat mendidik atau edukasi dalam hidup tetapi juga membentuk pemahaman masyarakat," ujarnya.

BACA JUGA:Indonesia dan Tantangan SNDC: Momentum Meneguhkan Kepemimpinan Hijau di Panggung Dunia

BACA JUGA:Sumsel Raih TPAKD Award 2025 : Bukti Nyata Kepemimpinan Ekonomi Inklusif Herman Deru !

Lebih lanjut Ia mengatakan kehadiran era disrupsi teknologi terlihat jelas dengan kehadiran kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang kian mengaburkan batas-batas informasi.

"Kondisi ini semakin nyata seiring dengan kehadiran teknologi artificial intelligence yang merupakan salah satu dari kemajuan teknologi digital. Teknologi AI kini dapat memproduksi konten dengan cepat dan efisien, bahkan mampu menciptakan berita palsu atau hoaks yang berdampak pada disinformasi publik dan dapat merusak kohesi sosial serta integritas bangsa," kata Ace.

Oleh karena itu Ace mengajak masyarakat untuk terus berpikir kritis dan melihat berbagai isu dari dua sisi dan jangan sampai masyarakat terisolasi secara intelektual karena tidak mendapatkan informasi dan pandangan yang berbeda.

BACA JUGA:Sederet Bintang Lintas Generasi di Konser 25 Tahun Karir Andien

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan