“Kami ingin memastikan bahwa seluruh proses pemilu, mulai dari pendaftaran pemilih, kampanye, hingga penghitungan suara, dapat dipantau oleh publik secara transparan. Dengan dukungan teknologi, kita berharap bisa mengurangi potensi kecurangan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap hasil pemilu,” jelas Andika.
Inovasi lainnya termasuk penggunaan sistem informasi geografis (GIS) untuk pemetaan TPS yang lebih akurat, serta pengembangan aplikasi mobile yang memudahkan pemilih untuk mengakses informasi terkait Pilkada, seperti lokasi TPS, informasi kandidat, dan jadwal pemilu.
Selain aspek teknis, KPU Sumsel juga fokus pada sosialisasi dan pendidikan pemilih.
Dengan mengusung tema “Pilkada untuk Semua”, KPU berupaya menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelompok rentan seperti pemilih disabilitas, lansia, dan pemilih pemula.
“Pendidikan pemilih adalah kunci untuk memastikan bahwa setiap suara yang diberikan adalah suara yang sadar dan bertanggung jawab. Kami telah bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk sekolah, universitas, dan organisasi masyarakat, untuk memberikan pendidikan pemilih yang komprehensif,” kata Andika.
Sosialisasi ini dilakukan melalui berbagai saluran, mulai dari media massa, media sosial, hingga pertemuan tatap muka di tingkat desa.
KPU juga menggandeng tokoh masyarakat dan influencer lokal untuk membantu menyebarkan pesan pentingnya partisipasi dalam Pilkada.
Dengan persiapan yang matang dan dukungan teknologi, KPU Sumsel optimistis Pilkada 2024 akan berlangsung sukses.
Penambahan jumlah pemilih dan TPS, serta upaya sosialisasi yang terus digencarkan, menjadi indikator bahwa Sumatera Selatan siap melaksanakan pesta demokrasi yang sehat, transparan, dan berkualitas.
Masyarakat Sumatera Selatan diharapkan dapat menggunakan hak pilihnya dengan bijak dan turut berpartisipasi aktif dalam setiap tahapan Pilkada, demi masa depan daerah yang lebih baik.