Dengan harapan dapat mengurangi dampak negatif perceraian, terutama bagi anak-anak yang sering kali menjadi korban tak langsung dari konflik orang tua mereka.
Peningkatan angka perceraian di berbagai kabupaten/kota di Sumatera Selatan tidak hanya berdampak pada kehidupan pribadi pasangan yang bercerai, tetapi juga menimbulkan dampak sosial dan ekonomi yang luas.
Secara sosial, perceraian dapat mengganggu stabilitas keluarga dan mempengaruhi kesejahteraan anak-anak yang sering kali harus beradaptasi dengan lingkungan baru, baik dalam hal tempat tinggal maupun sistem pengasuhan.
Secara ekonomi, perceraian juga sering kali melibatkan pertikaian terkait pembagian harta bersama dan hak asuh anak, yang dapat berujung pada proses hukum yang panjang dan memakan biaya.
Hal ini bisa memicu kemiskinan, terutama bagi pasangan yang sebelumnya bergantung pada pendapatan satu pihak saja.
Anak-anak yang terlibat dalam perceraian juga berisiko mengalami penurunan kesejahteraan ekonomi, yang berdampak pada pendidikan dan kesehatan mereka.
Melihat tingginya angka perceraian di Sumatera Selatan, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dan lembaga terkait untuk mencegah peningkatan lebih lanjut.
Program mediasi di Pengadilan Agama, misalnya, menjadi salah satu langkah penting yang diambil untuk membantu pasangan menyelesaikan konflik rumah tangga mereka tanpa harus berakhir dengan perceraian.
Selain itu, edukasi mengenai pentingnya komunikasi efektif dalam rumah tangga juga terus digalakkan melalui berbagai program sosialisasi yang ditujukan untuk masyarakat umum.
Pemerintah daerah juga diharapkan dapat memberikan dukungan lebih kepada pasangan yang mengalami kesulitan dalam rumah tangga, baik melalui bantuan ekonomi maupun layanan konseling.
Hal ini penting untuk memastikan bahwa masalah yang dialami oleh pasangan tersebut dapat diselesaikan dengan cara yang lebih konstruktif dan tidak merugikan kedua belah pihak, terutama anak-anak yang sering kali menjadi korban dalam kasus perceraian.
Berikut kabupaten/kota di Sumatera Selatan dengan angka cerai hidup tertinggi berdasarkan data BPS tahun 2023 :
1. Musi Banyuasin - 2,44 persen
2. Empat Lawang - 2,30 persen
3. Ogan Komering Ulu Selatan - 1,95 persen
4. Lahat - 1,86 persen