Selain bumbu lima rempah, ayam juga dibumbui dengan bawang putih, kecap manis, dan sedikit garam untuk menambah kekayaan rasa.
BACA JUGA:Roti Panggang: Keberagaman Rasa dan Tekstur dalam Sederhana
BACA JUGA:Kroket Rogut : Cita Rasa Kuliner Tradisional yang Menggugah Selera
Proses pembuatan Ayam Ngohiong dimulai dengan merendam potongan ayam dalam campuran bumbu dan rempah selama beberapa waktu.
Hal ini bertujuan agar bumbu meresap dengan baik ke dalam daging ayam.
Setelah proses perendaman, ayam kemudian digoreng atau dipanggang hingga matang dan berwarna keemasan.
Teknik memasak ini memberikan tekstur kulit ayam yang renyah di luar, namun tetap lembut dan juicy di dalam.
Keberhasilan Ayam Ngohiong terletak pada keseimbangan rasa antara gurih, manis, dan sedikit pedas yang dihasilkan dari bumbu lima rempah.
Setiap suapan menggabungkan rasa daging ayam yang empuk dengan aroma rempah yang khas, menciptakan pengalaman kuliner yang memuaskan.
Penambahan saus sambal atau saus tomat sebagai pelengkap sering kali menambah dimensi rasa dan membuat hidangan ini semakin menggugah selera.
Tidak hanya enak dimakan sendiri, Ayam Ngohiong juga sering disajikan sebagai bagian dari hidangan besar dalam acara-acara spesial atau perayaan.
Hidangan ini sering kali dipadukan dengan nasi putih hangat, sayuran segar, dan acar untuk menciptakan kombinasi rasa yang harmonis.
Dengan keunikan dan cita rasanya yang khas, Ayam Ngohiong telah berhasil menarik perhatian banyak pecinta kuliner, baik di kalangan masyarakat lokal maupun wisatawan.
Banyak restoran Tionghoa dan tempat makan yang menyajikan Ayam Ngohiong sebagai salah satu menu andalan mereka.
Selain itu, hidangan ini juga dapat ditemukan di pasar malam dan festival kuliner, yang semakin memperluas jangkauannya kepada publik.
Ketersediaan Ayam Ngohiong tidak hanya terbatas di kota-kota besar, tetapi juga mulai merambah ke daerah-daerah lain di Indonesia.