Radikal bebas adalah molekul yang tidak stabil dan sangat reaktif, yang dapat merusak sel-sel tubuh melalui proses yang disebut oksidasi.
Antioksidan dalam terong, seperti vitamin C, vitamin E, dan polifenol, bekerja dengan menetralkan radikal bebas dan mencegah kerusakan sel.
Dengan mengonsumsi terong secara rutin, dapat membantu tubuh melawan stres oksidatif dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
6. Cocok untuk diet
Serat dalam terong membuat perut kenyang lebih lama, membantu menekan keinginan ngemil tidak sehat dan memudahkan diet.
Terong rendah kalori, sehingga cocok untuk dijadikan makanan dalam program penurunan berat badan.
Selain itu, serat dalam terong juga membantu mengatur metabolisme lemak dan gula dalam tubuh, sehingga membantu menjaga berat badan tetap stabil.
Dengan mengonsumsi terong sebagai bagian dari diet sehat, dapat mencapai dan mempertahankan berat badan yang ideal.
7. Mencegah sembelit
Serat dalam terong membantu menjaga tekstur feses tetap lunak, memudahkan feses melewati usus dan dikeluarkan dari tubuh, serta mencegah sembelit.
Serat tidak hanya meningkatkan volume feses, tetapi juga merangsang gerakan peristaltik usus, yang membantu mendorong feses keluar dari tubuh.
Dengan mengonsumsi terong secara teratur dan cukup minum air putih setiap hari, dapat menjaga kesehatan saluran pencernaan dan mencegah masalah sembelit.
8. Menstabilkan kadar gula darah
Serat dalam terong memperlambat laju pencernaan dan penyerapan gula, menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mencegah lonjakan yang cepat.
Polifenol dalam terong juga mengurangi penyerapan gula di usus dan meningkatkan sekresi insulin oleh pankreas, yang membantu mengontrol kadar gula darah.
Bagi pengidap diabetes, mengonsumsi terong dapat menjadi bagian dari diet sehat untuk mengelola penyakit mereka.