KULINER, KORANPALPOS.COM - Klappetart, atau sering juga disebut klappertaart dalam ejaan Belanda aslinya merupakan salah satu dessert tradisional yang berasal dari Manado, Sulawesi Utara.
Dessert ini terkenal dengan tekstur yang lembut dan padat serta cita rasa manis yang khas menjadikannya salah satu hidangan penutup favorit di Indonesia.
Berikut ini adalah ulasan mendalam tentang Klappetar termasuk asal usulnya, bahan-bahan utama, cara pembuatannya dan popularitasnya di Indonesia.
Klappetart memiliki sejarah yang berakar dari pengaruh kolonial Belanda di wilayah Manado pada abad ke-17.
BACA JUGA:7 Makanan Khas Palembang yang Jarang Diketahui!
BACA JUGA:Lezat dan Bergizi: Kangkung Saus Tiram, Hidangan Favorit di Meja Makan Keluarga
Nama "klappertaart" sendiri berasal dari kata Belanda "klapper" yang berarti kelapa dan "taart" yang berarti tart atau kue.
Awalnya, dessert ini dibuat dengan menggunakan kelapa parut, telur, gula dan tepung yang kemudian dipanggang untuk menghasilkan kue dengan tekstur yang padat dan lembut.
Penggunaan bahan dasar kelapa parut dalam klappetart menunjukkan adaptasi lokal terhadap bahan yang tersedia di daerah Manado yang kaya akan sumber daya alamnya terutama kelapa.
Seiring berjalannya waktu, klappetart menjadi semakin populer di kalangan masyarakat Manado dan sekitarnya menjadi bagian integral dari tradisi kuliner lokal terutama dalam perayaan-perayaan dan acara-acara penting.
BACA JUGA:Kue Sus : Keistimewaan dan Cara Membuatnya
BACA JUGA:Eksplorasi Dessert Ajaib dari Seluruh Penjuru Nusantara
Klappetart dibuat dari beberapa bahan utama yang digunakan dengan proporsi yang pas untuk menciptakan tekstur dan rasa yang khas.
Berikut adalah bahan-bahan utama yang umum digunakan dalam pembuatan klappetart :
1. Kelapa Parut
Kelapa parut segar adalah bahan utama yang memberikan tekstur kenyal dan aroma khas pada klappetart.
Kelapa parut ini bisa digunakan dalam bentuk segar atau yang telah diperas santannya.
BACA JUGA:Pisang Goreng Keju, Kombinasi Lezat yang Mendunia
BACA JUGA:6 Jajanan Favorit Tahun 80-an, Nostalgia Kenangan Manis di Era Keemasan
2. Susu Kental Manis