Ancaman DBD Mengintai Warga Lubuklinggau, 296 Kasus Tercatat Sejak Awal Tahun

Kepala Dinas Kesehatan Lubuklinggau, Erwin Armeidi-foto:dokumen palpos-
KORABPALPOS.COM – Nyamuk Aedes aegypti kembali menjadi ancaman serius bagi masyarakat Kota Lubuklinggau.
Sepanjang Januari hingga September 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) Lubuklinggau mencatat sedikitnya 296 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang tersebar di delapan kecamatan.
Kepala Dinkes Lubuklinggau, Erwin Armeidi, menjelaskan dari jumlah laporan yang masuk ke Dinkes persebaran kasus cukup merata di delapan kecamatan yang ada.
BACA JUGA:Kejari Prabumulih Hentikan Penyidikan Dugaan Korupsi Dana Hibah PMI 2015–2024, Ini Alasannya
"Di Kecamatan Lubuklinggau Timur I tercatat 56 kasus, Timur II 31 kasus, Selatan I 35 kasus, Selatan II 68 kasus, Barat I 36 kasus, Barat II 18 kasus, Utara I 28 kasus, dan Utara II 34 kasus," rinci Erwin.
Angka tersebut dinilai cukup tinggi dan menjadi alarm peringatan bagi masyarakat.
Lonjakan kasus DBD ini menurut Erwin, harus diwaspadai seluruh lapisan masyarakat.
BACA JUGA:Optimalkan Akses Air Bersih di Desa Latih 75 Perangkat Desa dan KPSPAM
BACA JUGA:Tim SAR Temukan Tiga Korban Banjir Bandang di OKU Selatan
“Kami mengimbau warga agar menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan 3M Plus, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah air, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Plus-nya adalah menjaga pola hidup sehat, menggunakan lotion anti nyamuk, dan memasang kelambu saat tidur,” ujarnya.
Selain itu, tambah Erwin, untuk menjaga imun tubuh selain menjaga pola makan, olahraga rutin juga dapat membantu meningkatkan imun tubuh.
Masyarakat juga diminta lebih peka terhadap gejala awal DBD, seperti demam tinggi mendadak, nyeri kepala, mual, serta timbulnya bintik merah di kulit.
BACA JUGA:Imbau Remaja Jaga Kamtibmas