Harga Emas Antam Hari Ini, 7 Oktober 2025: Melonjak Lagi, Naik Rp34.000 Jadi Rp2,284 Juta per Gram !

Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) naik signifikan sebesar Rp34.000 per gram pada perdagangan Selasa, 7 Otober 2025-Foto : Dokumen Palpos-
KORANPALPOS.COM - Harga emas batangan keluaran PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali menunjukkan tren menguat.
Berdasarkan data resmi dari laman Logam Mulia Antam, harga emas naik signifikan sebesar Rp34.000 per gram pada perdagangan Selasa (07/10).
Dengan kenaikan tersebut, harga emas satuan 1 gram kini dibanderol Rp2.284.000, dibandingkan posisi sehari sebelumnya di Rp2.250.000 per gram.
BACA JUGA:Harga Emas Antam Hari Ini, 4 Oktober 2025: Naik Rp4.000 Jadi Rp2,239 Juta per Gram !
BACA JUGA:Harga Emas Antam Hari Ini, 3 Oktober 2025: Masih Stabil di Angka Rp2,235 Juta per Gram !
Kenaikan ini melanjutkan tren positif sehari sebelumnya, Senin (6/10), ketika harga emas juga sempat naik Rp11.000 per gram.
Sementara itu, harga buyback (jual kembali) juga melonjak cukup tajam, kini berada di level Rp2.132.000 per gram, atau naik sekitar Rp30.000 dari posisi awal pekan.
Lonjakan harga emas Antam kali ini tidak terjadi secara tiba-tiba.
BACA JUGA:Emas Antam Hari Ini, 1 Oktober 2025: Naik Tipis Rp3.000, Kini Sentuh Rp2,237 Juta per Gram !
BACA JUGA:Harga Emas Antam Hari Ini, 30 September 2025: Naik Lagi Rp12.000, Sentuh Rp2,234 Juta per Gram !
Pengamat pasar komoditas menilai, penguatan harga emas dunia menjadi faktor utama.
Harga emas internasional yang diperdagangkan di pasar spot sempat menembus US$2.520 per troy ounce, level tertinggi dalam tiga minggu terakhir.
Kondisi ini dipicu oleh meningkatnya ketidakpastian ekonomi global, terutama akibat gejolak geopolitik di Timur Tengah.
BACA JUGA:Harga Emas Antam Hari Ini, 29 September 2025: Naik Rp7.000, Sentuh Rp2,198 Juta per Gram !
BACA JUGA:Harga Emas Antam Hari Ini, 26 September 2025: Turun Tipis Rp3.000 Menjadi Rp2,171 Juta per Gram !
Selain itu, pelemahan nilai dolar AS, serta meningkatnya permintaan aset aman (safe haven).
“Investor global kembali mengalihkan dananya ke emas karena risiko ekonomi global semakin tinggi. Dolar AS melemah dan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed membuat harga emas kembali naik,” ujar Analis Komoditas Mirae Asset Sekuritas, Arif Santoso, dalam keterangannya, Selasa (7/10).
Selain itu, laporan terbaru mengenai inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan juga memicu kekhawatiran akan tekanan ekonomi jangka panjang.
BACA JUGA:Harga Emas Antam Hari Ini, 23 September 2025: Meroket Rp41.000 Jadi Rp2,164 Juta per Gram !
Hal tersebut semakin memperkuat posisi emas sebagai aset lindung nilai (hedging asset).
Berikut rincian harga emas batangan Antam yang tercatat di laman resmi logammulia.com pada Selasa (7/10):
0,5 gram: Rp1.192.000
1 gram: Rp2.284.000
2 gram: Rp4.508.000
3 gram: Rp6.737.000
5 gram: Rp11.195.000
10 gram: Rp22.335.000
25 gram: Rp55.712.000
50 gram: Rp111.345.000
100 gram: Rp222.612.000
250 gram: Rp556.265.000
500 gram: Rp1.112.320.000
1.000 gram: Rp2.224.600.000
Harga tersebut berlaku untuk pembelian emas batangan langsung di gerai Butik Emas Logam Mulia maupun mitra resmi PT Antam Tbk.
PT Antam Tbk masih memberlakukan ketentuan pajak sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 34/PMK.10/2017.
Untuk pembelian emas batangan, dikenakan PPh 22 sebesar 0,45 persen bagi pemegang NPWP dan 0,9 persen bagi non-NPWP. Pajak tersebut langsung dipotong saat transaksi dan pembeli akan menerima bukti potong PPh 22.
Sedangkan untuk penjualan kembali (buyback) emas ke Antam, berlaku potongan PPh Pasal 22 sebesar 1,5 persen bagi pemegang NPWP, dan 3 persen bagi yang tidak memiliki NPWP, khusus untuk transaksi di atas Rp10 juta.
Artinya, bagi investor yang melakukan buyback dalam jumlah besar, pajak otomatis akan dikurangi dari total nilai transaksi.
Kenaikan harga emas Antam membawa dampak beragam bagi masyarakat. Bagi investor atau penabung emas, lonjakan harga tentu menjadi kabar menggembirakan karena nilai aset mereka ikut meningkat.
Namun, bagi masyarakat yang baru berencana membeli emas, situasi ini menjadi dilema. Pasalnya, kenaikan yang terus berlanjut membuat harga emas semakin sulit dijangkau.
“Sekarang harga 1 gram sudah tembus Rp2,2 juta. Kalau beli banyak, perlu strategi, misalnya mencicil saat harga turun atau membeli pecahan kecil,” ujar Yuli (32), salah satu pembeli emas di Butik Logam Mulia Jakarta.
Sementara itu, pedagang emas di pasar tradisional mencatat penurunan jumlah pembeli, terutama dari kalangan ibu rumah tangga yang biasanya membeli emas untuk tabungan keluarga.
Meski harga terus menanjak, emas tetap menjadi salah satu instrumen investasi paling aman di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil.
Berbeda dengan aset saham yang fluktuatif, emas cenderung stabil dan memiliki tren kenaikan jangka panjang.
Menurut Direktur PT Solid Gold Berjangka, Wahyu Laksono, tren kenaikan emas Antam diprediksi masih akan berlanjut hingga akhir tahun 2025, seiring ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter global.
“Jika suku bunga The Fed turun pada kuartal IV, harga emas dunia bisa kembali tembus rekor baru. Di Indonesia, harga Antam berpotensi menembus Rp2,3 juta hingga Rp2,35 juta per gram,” jelasnya.
Selain faktor global, penguatan harga emas juga dipengaruhi oleh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Pada perdagangan Selasa, rupiah berada di kisaran Rp15.780 per dolar AS, melemah sekitar 0,3 persen dibanding pekan lalu.
Kondisi ini membuat harga emas dalam rupiah otomatis meningkat, karena harga patokan emas internasional menggunakan dolar AS.
“Jika rupiah melemah, otomatis harga emas dalam rupiah naik, meski harga dunia stagnan,” ujar ekonom Bank Mandiri, Dini Mulyani.
Para analis menyarankan agar investor ritel tetap berhati-hati dalam membeli emas di tengah tren kenaikan tajam.
Langkah bijak adalah membeli secara bertahap dan memperhatikan pergerakan harga global.
Selain itu, disarankan juga untuk menyimpan emas dalam jangka panjang (long term holding) ketimbang melakukan jual-beli jangka pendek yang rentan terhadap fluktuasi.
“Jika tujuannya untuk lindung nilai, maka emas sebaiknya disimpan minimal 1–2 tahun agar nilai investasinya maksimal,” tambah Wahyu Laksono.
Kenaikan harga emas Antam ke level Rp2,284 juta per gram menandai berlanjutnya tren bullish yang telah terjadi sejak awal kuartal keempat tahun ini.
Faktor eksternal seperti geopolitik global, pelemahan dolar AS, dan prospek pemangkasan suku bunga menjadi pendorong utama penguatan harga logam mulia tersebut.
Bagi masyarakat, emas tetap menjadi instrumen investasi paling aman dan mudah diakses, meski harga tinggi menuntut strategi pembelian yang lebih hati-hati.
Selama ketidakpastian global masih tinggi, emas akan tetap bersinar sebagai aset pelindung nilai utama, baik bagi investor besar maupun masyarakat umum.