Komunikasi Keluarga Berperan Tekan Pengaruh Konten Negatif pada Anak

Ilustrasi salah satu anak sedang bermain gawai. -Foto: ANTARA-

"Apa pun yang ada di luar sana kita gak bisa kontrol. Tapi dengan kasih sayang dan perhatian penuh dari orang tua dan komunikasi yang baik, buat anak-anak itu menjadi lebih punya filter. Misalnya dia ditawari konten pornografi atau ditawari narkoba, dia akan berpikir 'kayaknya orang tua saya gak setuju deh kalau saya melakukan itu'," imbuhnya.

BACA JUGA:Waspadai Gejala Lupus: Dokter Anjurkan Periksa Dini Jika Alami 4 Tanda Ini !

BACA JUGA:Atasi Ejakulasi Dini dan Keputihan dengan Rebusan Daun Kemangi

Nena juga menyampaikan tanda-tanda yang perlu diwaspadai orang tua ketika anak mulai terpengaruh konten negatif adalah biasanya mereka mengurangi untuk berkomunikasi, beraktivitas, penurunan nilai, lebih senang di kamar, hingga merasa emosional jika jauh dari gawainya.

Kemudian, ada tanda perilaku-perilaku psikologis lainnya yang perlu diperhatikan pada anak seperti lebih mudah emosional, lebih mudah marah, tidurnya tidak baik, insomnia.

Dalam menekan pengaruh konten negatif internet pada anak, Nena juga mendorong kolaborasi lintas sektor untuk memperbanyak konten edukatif yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila.

Nena menyarankan dengan menanamkan pada anak nilai-nilai spiritual, keagamaan yang menjadi pondasi yang kuat di rumah seperti makna sila pertama Pancasila, Ketuhanan yang Maha Esa.

BACA JUGA:Kenali Gejala Cacar Api pada Lansia

BACA JUGA: Obati Batu Empedu dan Batu Ginjal dengan Rambut Jagung

Kemudian, memberikan contoh pada anak bahwa internet itu juga sebagai sarana untuk kita berbagi kasih, memberikan informasi yang baik yang tercermin dalam sila kedua Pancasila, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

"Sila-sila dari Pancasila yang lainnya itu menjadi alat pemersatu, kemudian juga bisa menjadi alat berdiskusi. Saya harapkan semoga konten-konten untuk remaja itu lebih banyak adalah hal-hal edukatif," ujarnya.

Lebih lanjut, Nena menyoroti pentingnya regulasi hukum yang lebih jelas dalam menangani perundungan melalui konten negatif di internet maupun di media sosial.

"Supaya pembulian tidak hanya secara fisik, tapi juga secara mental melalui konten negatif dan lain sebagainya itu bisa ditekan melalui Undang-Undang ITE yang lebih jelas lagi," kata dia.(ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan