Mengapa Muratara Penyumbang Kemiskinan Terbesar di Sumatera Selatan ? Simak Penjelasannya !

Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), yang mencatat tingkat kemiskinan ekstrem tertinggi di provinsi Sumatera Selatan-Foto : Dokumen Palpos-

MURATARA, KORANPALPOS.COM - Kemiskinan ekstrem masih menjadi salah satu isu paling mendesak yang dihadapi oleh berbagai wilayah di Indonesia, termasuk di Provinsi Sumatera Selatan.

Salah satu daerah yang menjadi sorotan adalah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), yang mencatat tingkat kemiskinan ekstrem tertinggi di provinsi tersebut.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan, angka kemiskinan ekstrem di Muratara mencapai 3,01 persen dari total populasi penduduk berpenghasilan rendah, dengan 984,24 ribu orang termasuk dalam kategori ini.

BACA JUGA:9 Provinsi dengan Perkebunan Sawit Paling Luas di Indonesia : Sumatera Selatan Termasuk !

BACA JUGA:5 Kota Paling Kecil di Sumatera : Juaranya Dikenal dengan Julukan Kota Ikan, Bukan di Sumatera Selatan !

Muratara bukan hanya mencatat angka kemiskinan ekstrem tertinggi di Sumatera Selatan, tetapi juga menghadapi berbagai tantangan struktural yang berkontribusi terhadap lambatnya perbaikan kondisi sosial-ekonomi di daerah tersebut.

Kondisi geografis yang berbeda dengan daerah lain, keterbatasan infrastruktur, serta akses transportasi yang tidak mendukung perekonomian daerah menjadi beberapa faktor utama penyebab tingginya angka kemiskinan di Muratara.

Salah satu penyebab utama tingginya tingkat kemiskinan di Kabupaten Muratara adalah letak geografisnya yang tidak strategis dalam pengembangan ekonomi.

BACA JUGA:7 Raja Minyak Sawit di Indonesia : Menguak Sosok-sosok di Balik Kesuksesan Industri Sawit Nasional !

BACA JUGA:10 Tambang Batubara Paling Besar di Indonesia : Salah Satunya di Sumatera Selatan !

Pj Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi, menjelaskan bahwa posisi geografis Muratara yang berbeda dibandingkan dengan kabupaten lain di Sumsel menyulitkan pengembangan infrastruktur transportasi yang diperlukan untuk menunjang kegiatan ekonomi.

"Pembangunan belum merata karena faktor alamiah, lalu letak geografis yang berbeda dengan kabupaten lain, serta akses transportasi yang tidak strategis yang tidak masuk lintas timur dan tengah," kata Elen Setiadi.

Kondisi geografis Muratara yang berbukit dan terpencil membuat daerah ini sulit terhubung dengan jalur transportasi utama di Sumatera Selatan, seperti jalur lintas timur dan tengah.

BACA JUGA:6 Raja Tambang Batu Bara di Indonesia : Siapa Saja Mereka dan Seberapa Besar Kekayaannya ?

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan