Pengakuan Pelaku Pembunuhan di Terminal Pasar Satelit Lubuklinggau : Sebelum Nyerah, Kabur ke Musi Rawas !

Senin 24 Jun 2024 - 16:06 WIB
Reporter : Maryati
Editor : Zen Kito

Korban sendiri, sudah beberapa kali mengancam pelaku Icang.

Namun pada hari kejadian tanpa sengaja Icang yang mau mengantar barang ke mobil taxi ke keluarganya bertemu dengan korban. 

"Pelaku Icang sempat bertengkar dan dicekek oleh korban Amir," ujar Heri. 

Kemudian Icang mengadukan apa yang dialaminya kepada pamannya Beli (pelaku satu lainnya). 

"Ya yang namanya mamang dengar ponaannya seperti itu ya bagaimana lah," kata Heri. 

Lalu Beli mengiringi Icang kembali ke Terminal. "Sebenarnya Icang dan Beli tidak langsung menusuk korban," terang Heri.

Tetapi begitu melihat korban Aan keluar mobil memegang kunci roda, Icang baru menusuk korban Aan.

"Kalau Icang tidak nujah, Icang yang mungkin dibunuh Aan," terangnya. 

Karena pelaku Icang dan korban Aan sama-sama mengenakan baju warna hitam,  dan melihat korban Aan tersungkur ke aspal bersimbah darah, Beli mengira itu adalah adalah keponakannya Icang. Karena itulah Beli mengejar Amir. 

"Disangkanya Aan tadi, Icang makanya dia mengejar Amir," tutur Heri. 

 Pasca kejadian itu dikatakan Heri, Icang dan Beli tidak pulang lagi ke Desa Mandi Angin.

"Kami semalam sudah rembuk keluarga, karena korban dan pelaku masih satu desa karena itu keluarga sepakat untuk meminta pelaku menyerahkan diri, " ungkap Heri.

Menurut Heri, yang melacak dan mencari keberadaan Icang adalah adiknya Suntri.

"Jadi kami semalam tidak tidur, dan pagi tadi sekitar pukul 10.00 WIB, dapat kabar dari adiknya bahwa mereka (kedua pelaku) sudah di Polres lubuklinggau," kata Heri.

Karena ibu dan nenek pelaku Icang mau bertemu dan melihat sendiri kondisi Icang, akhirnya keluar dari Desa Mandi Angin menyusul ke Polres Lubuklinggau.

"Jadi saya ikut mengantar keluarga  untuk ketemu Icang," terang Heri.

Kategori :