BISNIS, KORANPALPOS.COM - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu diperkirakan berlanjut melemah di tengah pasar yang menunggu rilis data inflasi inti Amerika Serikat (AS) pada Mei 2024.
Pada awal perdagangan pagi, rupiah dibuka merosot 12 poin atau 0,07 persen menjadi Rp16.303 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.291 per dolar AS.
"Pelemahan rupiah masih berlanjut sejalan dengan tensi dari eksternal yang meningkat," kata analis pasar uang Bank Mandiri Reny Eka Putri kepada ANTARA di Jakarta.
BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Selasa 11 Juni 2024 : Melemah 15 Poin Menjadi Rp16.298 per Dolar AS !
BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Senin 10 Juni 2024 : Melemah 86 Poin Jadi Rp16.282 per Dolar AS !
Faktor eksternal ini terutama dipengaruhi oleh ketidakpastian terkait kebijakan moneter AS dan data ekonomi yang akan datang.
Saat ini, investor sedang menunggu rilis data inflasi inti AS pada Mei 2024 yang diperkirakan akan menurun menjadi 3,5 persen year on year (yoy) pada Mei 2024 dari 3,6 persen yoy pada April 2024.
Data inflasi inti ini sangat penting karena memberikan gambaran mengenai tekanan inflasi yang mendasar tanpa mempertimbangkan komponen harga yang volatil seperti makanan dan energi.
BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Jumat 7 Juni 2024 : Menguat 30 Poin Jadi Rp16.233 per Dolar AS !
BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Kamis 6 Juni 2024 : Menguat Terhadap Dolar AS, Berpotensi Menuju Rp15.900 !
Penurunan inflasi inti ini diharapkan dapat memberikan sedikit ruang bagi The Fed untuk mempertimbangkan perubahan kebijakan suku bunga.
Namun, dengan inflasi yang masih berada jauh di atas target 2 persen, ruang gerak The Fed tetap terbatas.
Para pelaku pasar juga akan mengantisipasi hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Juni 2024 untuk mengetahui arah kebijakan bank sentral AS atau The Fed selanjutnya.
BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Rabu 5 Juni 2024 : Melemah 45 Poin Menjadi Rp16.265 per Dolar AS !
BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Selasa 4 Juni 2024 : Menguat 25 Poin Jadi Rp16.205 per Dolar AS !