Setelah berhasil menangkap dua kurir, fokus kepolisian kini beralih ke perburuan otak di balik jaringan peredaran narkoba ini.
Investigasi mendalam dan kerja sama dengan berbagai pihak diharapkan dapat segera mengungkap siapa dalang utama yang bertanggung jawab atas peredaran 13.990 butir ekstasi ini.
"Kami tidak akan berhenti sampai di sini. Perburuan terhadap otak di balik peredaran narkoba ini terus berlanjut. Kami yakin bahwa dengan dukungan dari semua pihak, kita dapat segera menangkap pelaku utama dan mengungkap jaringan narkoba ini sepenuhnya," kata Harrissandi.
Peran serta masyarakat dalam pemberantasan narkoba tidak bisa dianggap remeh.
Kepolisian mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan melaporkan segala bentuk aktivitas yang mencurigakan, terutama yang berhubungan dengan peredaran narkoba.
Dengan adanya kerjasama yang baik antara kepolisian dan masyarakat, diharapkan peredaran narkoba dapat ditekan seminimal mungkin.
"Kami sangat menghargai partisipasi masyarakat yang proaktif dalam melaporkan aktivitas mencurigakan. Informasi dari masyarakat sangat berharga dalam upaya kami memberantas narkoba," tambah Harrissandi.
Operasi penangkapan 13.990 butir ekstasi oleh Polda Sumsel merupakan langkah nyata dalam upaya pemberantasan narkoba di wilayah Sumatera Selatan.
Dengan keberhasilan penangkapan ini, diharapkan dapat memberikan efek jera bagi para pelaku dan mencegah peredaran narkoba lebih lanjut.
Kepolisian akan terus melakukan investigasi dan perburuan terhadap otak di balik jaringan narkoba ini, serta mengajak masyarakat untuk bersama-sama memberantas peredaran narkoba demi masa depan yang lebih baik.
Melalui kerjasama yang solid antara kepolisian, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan Sumatera Selatan dapat bebas dari peredaran narkoba dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat bagi generasi mendatang.***