Polisi kemudian memberikan tembakan peringatan yang sayangnya tidak diindahkan oleh pelaku.
"Karena pelaku tidak mengindahkan tembakan peringatan dan berusaha melarikan diri, tindakan tegas terpaksa diambil untuk melumpuhkannya," jelas Andri.
Setelah dilumpuhkan, pelaku segera dilarikan ke klinik terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Saat ini, penyidik masih mendalami motif pelaku dalam aksi penusukan terhadap imam mushalla tersebut.
BACA JUGA:Ditreskrimum Polda Jawa Barat Tangkap Pegi Alias Perong : Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon !
“Masih diperiksa, nanti akan disampaikan saat pers rilis,” kata Andri Kurniawan.
Penikaman terhadap ustadz Saidih terjadi di Mushalla Uswatun Hasanah, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Kamis (16/5).
Peristiwa tragis ini terjadi saat waktu subuh, ketika korban sedang berada di tempat wudhu.
Menurut kesaksian Supriyadi, seorang jamaah mushalla, kejadian berlangsung sangat cepat dan mengejutkan.
"Pas waktu azan subuh, saya di lantai atas. Kemudian, terdengar teriakan dua kali, 'maling maling'. Jamaah lalu turun ke tempat wudhu dan ternyata korban sudah berdarah-darah," katanya.
Supriyadi menambahkan bahwa korban ditusuk di bagian punggung kanan. Setelah ditusuk, ustadz Saidih sempat dilarikan ke rumah sakit, namun sayangnya nyawanya tidak tertolong.
Kejadian ini membuat gempar masyarakat sekitar dan menimbulkan kekhawatiran akan keamanan tempat ibadah.
Penikaman terhadap ustadz Saidih yang dikenal sebagai sosok panutan di lingkungannya menimbulkan duka mendalam bagi masyarakat Kedoya Utara.
Banyak yang tidak menyangka bahwa kekerasan bisa terjadi di tempat ibadah yang selama ini dianggap aman dan damai.
"Ini benar-benar membuat kami syok. Ustadz Saidih adalah orang yang sangat baik dan selalu membantu masyarakat sekitar," ungkap salah satu warga, Agus Santoso.
Masyarakat berharap agar pelaku dapat dihukum setimpal atas perbuatannya dan kejadian serupa tidak terulang lagi.