BISNIS, KORANPALPOS.COM - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi mengalami penurunan sebesar 60 poin atau 0,38 persen.
Dengan demikian, rupiah berada di posisi Rp15.984 per dolar AS, turun dari penutupan perdagangan sebelumnya yang berada di angka Rp15.924 per dolar AS.
Penurunan ini menimbulkan sejumlah kekhawatiran terkait stabilitas ekonomi nasional serta berbagai sektor yang akan terdampak.
BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Naik di Tengah Surplus Neraca Perdagangan Domestik : Rp15.931 per Dolar AS !
BACA JUGA:Harga Emas Antam Melonjak Signifikan Kamis 16 Mei 2024 : Terbaru Rp1,354 Juta per Gram !
Penurunan nilai tukar rupiah ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Berikut adalah beberapa penyebab utama yang memengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS:
1. Kondisi Ekonomi Global
Ketidakpastian ekonomi global, terutama yang disebabkan oleh kebijakan moneter dari bank sentral utama dunia seperti Federal Reserve AS, sering kali berdampak pada nilai tukar mata uang negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
BACA JUGA:Eksklusif dan Berkelas : Mitsubishi Pajero Sport dan Xpander Cross Edisi Terbatas Meluncur !
BACA JUGA:Wuling Resmi Umumkan Harga Cloud Ev Mulai Rp398 Jutaan : Dari Layar Sentuh hingga Perintah Suara !
Peningkatan suku bunga oleh The Fed misalnya, sering kali memicu penguatan dolar AS yang berdampak negatif terhadap mata uang lain.
2. Harga Komoditas
Indonesia sebagai negara penghasil komoditas utama seperti minyak kelapa sawit, batu bara, dan minyak mentah sangat terpengaruh oleh fluktuasi harga komoditas dunia.
Penurunan harga komoditas ini dapat mengurangi penerimaan devisa negara dan berujung pada melemahnya nilai tukar rupiah.