SETIAP agama memiliki titik temu dalam doktrin kesucian yang menjadi pondasi cinta kasih dan persaudaraan sejati.
Konsep fitrah atau kesucian ini, bukan hanya sekedar ajaran, tetapi juga sebuah panggilan untuk menciptakan kedamaian di tengah kompleksitas dunia ini.
Menurut Mansur Basir, doktrin fitrah merupakan kunci penting untuk memahami esensi kemanusiaan.
"Manusia akan kehilangan jati dirinya sebagai manusia sejati jika doktrin fitrah ini tidak terimplementasi secara efektif," ungkapnya.
BACA JUGA:Harga Tiket Konser TVXQ di Jakarta Resmi Dirilis : Paling Murah Rp1,4 Juta
BACA JUGA:Berkah Puasa di Bulan Suci Ramadan
Dalam kerangka Islam, doktrin fitrah memiliki implikasi yang mendalam.
Manusia, sebelum lahir ke dunia ini, diyakini telah memegang perjanjian dan kesepakatan dengan TuhanNya.
"Fitrah manusia adalah keyakinan bawaan akan keberadaan Allah," jelas Mansur Basir.
Lebih lanjut, Mansur Basir menjelaskan bahwa praktik puasa juga merupakan bagian dari upaya mengembalikan manusia kepada fitrah kesucian.
BACA JUGA:Berkah Puasa di Bulan Suci Ramadan
BACA JUGA:Sengketa Pilpres dan Optimisme MK
"Puasa tidak hanya sekedar menahan lapar dan haus, tetapi juga mengontrol setiap tindakan manusia serta menguatkan rasa empati terhadap sesama," tambahnya.
Doktrin puasa dalam Islam bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga sebuah perintah ilahi yang diyakini mampu membersihkan jiwa dan memperkuat hubungan dengan Tuhan.
Ayat suci dalam Al-Quran mengingatkan umat Islam untuk tetap teguh pada fitrah Allah yang telah menciptakan manusia.