Di Afrika Utara, melalui panglima terkenalnya Uqbah bin Nafi’, Libya, Tunisia, dan Aljazair berhasil ditaklukkan.
BACA JUGA:Mengejar Pahala dan Berkah Dalam Berpuasa
BACA JUGA:Puasa Ramadhan: Tradisi Bersejarah yang Menyatu dengan Kehidupan Umat Islam
Pembangunan kota Kairawan sebagai pusat peradaban dan pangkalan militer menjadi langkah penting dalam memperkuat kehadiran Islam di wilayah tersebut.
Sementara itu, di wilayah Persia, Muawiyah dihadapkan pada gerakan pemberontakan yang ingin mengembalikan kejayaan Persia Sasania.
Untuk menstabilkan daerah tersebut, Muawiyah menginisiasi proses transmigrasi besar-besaran, dengan menempatkan ribuan keluarga Arab dan keturunan sahabat serta tabiin di sana.
Proses asimilasi dan integrasi budaya yang dilakukan berhasil menciptakan kehidupan harmonis di Persia, di mana ajaran Islam dan akhlak Muslimin menjadi landasan yang kuat.
Dengan keberhasilan strategi-strategi ini, Muawiyah tidak hanya mengukuhkan kekuasaannya di wilayah yang dulu dikuasai Byzantium, tetapi juga membuka jalan bagi ekspansi kekhalifahan Muslim ke wilayah-wilayah baru.
Sebagai tokoh yang kharismatik dan strategis, Muawiyah memberikan kontribusi besar dalam mengubah dinamika politik dan kekuatan di kawasan tersebut, menciptakan fondasi yang kuat bagi keberlanjutan dan perkembangan kekhalifahan Islam. (*/bersambung)