Puasa Ramadhan: Tradisi Bersejarah yang Menyatu dengan Kehidupan Umat Islam

Ilustrasi-Foto: Istimewa-

PUASA Ramadhan, sebuah kewajiban yang dijalankan oleh umat Muslim di seluruh dunia, bukanlah sekadar ritual keagamaan, tetapi juga mempunyai latar belakang sejarah yang kaya dan menarik.

Dalam kisah masa lalu, terkandung nilai-nilai syukur, ketekunan, dan pengabdian kepada Allah SWT.

Mari kita telaah bersama awal mula puasa dan kapan kewajiban puasa Ramadhan pertama kali diwajibkan.

Menurut penuturan Imam al-Qurthubi, yang terdokumentasi dalam buku "Misteri Bulan Ramadhan" karya Yusuf Burhanudin, Nabi Nuh AS merupakan tokoh pertama yang menjalankan puasa pada bulan Ramadhan.

BACA JUGA:Kisah Sahabat Nabi Muawiyah bin Abu Sufyan (12)

BACA JUGA:Bulan Suci Ramadhan: Berkah, Disiplin, dan Keseimbangan

Kisahnya bermula setelah beliau turun dari bahteranya menyusul badai dahsyat yang melanda kaumnya.

Puasa yang dilakukan oleh Nabi Nuh dan kaumnya dianggap sebagai ungkapan syukur atas keselamatan yang diberikan Allah SWT dari bencana banjir tersebut.

Seiring berjalannya waktu, ketika Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, beliau menyaksikan praktik puasa yang dilakukan oleh masyarakat Yahudi pada tanggal 10 Muharram.

Ketika ditanya, mereka menjelaskan bahwa puasa tersebut merupakan bentuk syukur atas penyelamatan Nabi Musa AS dan kaumnya dari Firaun.

BACA JUGA:Kiat Kesehatan Gigi dan Mulut Selama Puasa

BACA JUGA:Puasa Ramadhan Sarana Meningkatkan Ketakwaan Seorang Pegawai dalam Bekerja

Mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut, Nabi Muhammad SAW memerintahkan umat Islam untuk juga berpuasa pada tanggal 10 Muharram sebagai wujud syukur kepada Allah SWT.

Awalnya, puasa boleh dilakukan secara sukarela, dan orang yang berpuasa diperbolehkan untuk membatalkannya jika diinginkan, dengan menggantinya dengan memberi makan orang miskin.

Namun, kemudian Allah SWT memerintahkan umat Islam yang sehat dan tidak sedang dalam perjalanan untuk berpuasa penuh selama bulan Ramadhan, dan tidak boleh membatalkannya hingga matahari terbenam.

Meskipun demikian, mereka yang lanjut usia masih diberikan keringanan untuk berbuka dengan syarat tetap memberikan makanan kepada orang miskin.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan