Di luar Papua dan Maluku, papeda juga mulai disajikan dalam bentuk jajanan di kafe atau festival kuliner, biasanya diberi sentuhan modern seperti tambahan sayuran, ayam suwir, hingga bumbu khas nusantara lainnya.
Dibandingkan dengan nasi, sagu pada papeda memiliki kadar kalori yang lebih rendah, sehingga cocok untuk mereka yang menjalani diet rendah kalori.
Kandungan karbohidrat kompleksnya membuat papeda memberi rasa kenyang lebih lama.
Beberapa manfaat kesehatan papeda antara lain:
Baik untuk pencernaan – Kandungan serat sagu membantu melancarkan sistem pencernaan dan mencegah sembelit.
Rendah kolesterol – Papeda hampir tidak mengandung lemak jenuh, sehingga aman dikonsumsi penderita kolesterol tinggi.
Sumber energi alami – Karbohidrat kompleks pada papeda memberikan energi bertahan lama tanpa lonjakan gula darah drastis.
Aman untuk penderita gluten intoleran – Sagu bebas gluten, sehingga aman dikonsumsi bagi yang alergi gandum.
Papeda sebagai Potensi Wisata Kuliner
Selain menjadi makanan pokok, papeda memiliki nilai jual sebagai kuliner wisata. Banyak turis domestik maupun mancanegara yang tertarik mencoba sensasi menyantap makanan lengket ini.
Di Papua, restoran dan warung makan khas papeda sering menjadi tujuan utama wisatawan yang ingin merasakan budaya lokal.
Kegiatan festival kuliner yang mengangkat papeda sebagai ikon juga mulai digelar di berbagai daerah. Misalnya, "Festival Papeda" yang memperkenalkan variasi menu papeda mulai dari cita rasa tradisional hingga kreasi modern.
Meski populer di daerah asalnya, papeda masih belum seterkenal makanan nusantara lainnya seperti rendang atau sate.
Tantangan utamanya terletak pada tekstur yang dianggap “aneh” bagi sebagian orang yang belum terbiasa. Namun, hal ini justru menjadi peluang bagi para pelaku kuliner untuk berinovasi menciptakan varian papeda yang lebih mudah diterima masyarakat luas.
Dengan kemasan modern, pemasaran digital, dan strategi promosi yang tepat, papeda berpotensi menjadi jajanan nusantara yang mendunia. Apalagi, tren masyarakat yang semakin sadar akan pola makan sehat bisa menjadi faktor pendorong popularitas papeda sebagai alternatif makanan rendah kalori dan bergizi.
Papeda bukan sekadar makanan, tetapi juga warisan budaya yang sarat makna.