Hal ini menjadikan sukun sebagai pilihan camilan yang tidak hanya enak, tetapi juga baik untuk kesehatan.
Cara membuat sukun goreng terbilang cukup mudah. Pertama-tama, buah sukun dikupas dan dipotong-potong sesuai selera—biasanya berbentuk bulat pipih atau setengah lingkaran.
Potongan sukun kemudian direndam dalam air garam agar lebih gurih dan empuk saat digoreng.
Setelah itu, potongan sukun digoreng dalam minyak panas hingga berubah warna menjadi kuning keemasan dan permukaannya renyah.
Beberapa orang menambahkan bumbu tabur atau sambal sebagai pelengkap untuk menambah cita rasa.
Di sejumlah daerah seperti Lampung, Maluku, dan Papua, sukun goreng bahkan dijadikan makanan pokok pengganti nasi karena kandungan karbohidratnya yang cukup tinggi.
Seiring dengan perkembangan zaman dan kreativitas pelaku kuliner, sukun goreng kini hadir dalam berbagai varian rasa dan penyajian.
Mulai dari sukun goreng keju, sukun goreng pedas manis, hingga sukun goreng dengan balutan tepung crispy ala western.
"Permintaan sukun goreng di kafe kami cukup tinggi, apalagi setelah kami kreasikan dengan saus keju dan sambal matah. Pelanggan dari kalangan muda pun suka," ujar Rani Putri, pemilik sebuah kafe di Yogyakarta yang mengusung konsep fusion lokal.
Kreativitas ini menunjukkan bahwa sukun goreng bukan hanya camilan kuno, melainkan bisa diolah menjadi sajian yang menarik dan berdaya saing.
Popularitas sukun goreng turut membuka peluang ekonomi bagi pelaku UMKM di berbagai daerah.
Dengan bahan baku yang mudah didapat dan harga murah, sukun goreng menjadi produk unggulan yang memiliki margin keuntungan menjanjikan.
Banyak ibu rumah tangga, pelaku usaha kecil, hingga komunitas lokal menjadikan sukun goreng sebagai produk dagangan utama.
Mereka memasarkan sukun goreng secara langsung maupun melalui platform digital seperti marketplace dan media sosial.
"Setiap hari kami bisa menjual 100 bungkus sukun goreng. Selain rasanya enak, harganya juga terjangkau, hanya Rp5.000 per bungkus," ungkap Bu Rika, pelaku UMKM di Palembang.
Tak hanya itu, Dinas Ketahanan Pangan di beberapa daerah juga mulai mengembangkan program budidaya sukun untuk mendukung ketahanan pangan lokal sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.