Seiring berkembangnya zaman, bubur sumsum mengalami berbagai inovasi.
Kini, bubur sumsum tidak hanya disajikan dengan kuah gula merah saja, tetapi juga dengan tambahan topping modern seperti:
Potongan buah segar (mangga, alpukat)
Biji selasih
Saus durian
Boba atau bubble
Susu evaporasi
Inovasi ini membuat bubur sumsum tampil lebih menarik di mata generasi muda, tanpa meninggalkan keaslian rasa tradisionalnya.
Di pasar tradisional, bubur sumsum masih menjadi salah satu jajanan yang banyak diburu, terutama di pagi dan sore hari.
Harganya yang terjangkau dan rasanya yang lezat membuat makanan ini laris manis. Selain itu, banyak pelaku UMKM dan pedagang kaki lima yang menjadikan bubur sumsum sebagai menu utama mereka.
Tak hanya di Indonesia, beberapa restoran Asia di luar negeri juga mulai memperkenalkan bubur sumsum kepada masyarakat internasional sebagai bagian dari kekayaan kuliner Indonesia.
Keberadaan bubur sumsum lebih dari sekadar kuliner; ia menjadi bagian dari warisan budaya Indonesia.
Generasi muda diharapkan tidak hanya menikmati rasanya, tetapi juga memahami nilai historis dan budayanya.
Dengan terus mengkreasikan dan mempromosikan makanan tradisional seperti bubur sumsum, kita turut menjaga kekayaan kuliner bangsa agar tidak tergerus zaman.
Bubur sumsum adalah bukti bahwa makanan tradisional Indonesia memiliki cita rasa yang tak kalah dengan kuliner modern.
Dengan bahan yang sederhana, rasa yang nikmat, serta makna budaya yang dalam, bubur sumsum pantas untuk terus dilestarikan dan dikembangkan.