Banjir di Musi Banyuasin Rendam Jalan Lintas Palembang–Jambi : Akses Nasional Terganggu !

Rabu 09 Apr 2025 - 19:31 WIB
Reporter : Romi Rivano
Editor : Maryati

Ia menyebut sejumlah kendaraan yang memaksakan melintas justru mengalami kerusakan.

BACA JUGA:Pimpin Langsung Apel Gabungan : Ini Pesan Bupati HM Toha !

BACA JUGA:Edison : Investasi Harus Sesuai Dengan Roll, tidak Merugikan Hak-hak Masyarakat !

Tak sedikit sepeda motor dan mobil pribadi mogok di tengah genangan air, menambah kepadatan lalu lintas. Polisi bersama BPBD dan Dinas Perhubungan pun disiagakan di titik-titik banjir guna mengatur arus kendaraan dan membantu evakuasi kendaraan mogok.

Meskipun air mulai berangsur stabil, sebagian besar warga yang terdampak masih bertahan di rumah masing-masing, terutama karena banyak rumah di desa tersebut berbentuk rumah panggung, yang lebih aman dari genangan air. Namun demikian, sebagian lainnya memilih mengungsi ke rumah keluarga di tempat yang lebih aman.

BPBD Sumsel telah menyalurkan bantuan awal, seperti logistik makanan cepat saji, selimut, serta obat-obatan, kepada warga terdampak. Namun distribusi bantuan masih terkendala karena beberapa titik banjir sulit diakses kendaraan besar.

“Kami fokus pada evakuasi warga lanjut usia, anak-anak, dan kelompok rentan lainnya. Selain itu, dapur umum darurat juga sudah mulai disiapkan oleh Dinsos dan PMI di lokasi pengungsian,” ungkap Sudirman.

Menanggapi situasi tersebut, Pemerintah Kabupaten Muba melalui BPBD daerah dan camat setempat terus memantau kondisi dan menyiagakan seluruh personel tanggap bencana. Bupati Muba juga telah memberikan instruksi untuk memastikan tidak ada korban jiwa serta memprioritaskan keselamatan dan kesehatan warga.

Warga yang tinggal di dekat aliran sungai diminta untuk waspada terhadap kemungkinan banjir susulan, mengingat potensi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih diperkirakan terjadi dalam beberapa hari ke depan, berdasarkan data BMKG Sumsel.

“Kami minta warga tetap waspada, simpan dokumen penting di tempat aman, siapkan barang-barang darurat, dan segera evakuasi bila debit air kembali naik,” tambah Sudirman.

Banjir di Jalintim Muba bukan kali pertama terjadi. Setiap musim hujan, ruas jalan nasional ini seringkali terendam karena kondisi geografis dataran rendah dan buruknya sistem drainase di sepanjang jalur tersebut. Warga dan tokoh masyarakat setempat sudah lama meminta agar pemerintah pusat maupun provinsi segera melakukan normalisasi sungai dan pembangunan tanggul penahan banjir.

Tokoh masyarakat Desa Peninggalan, H. Syahroni, menyebut pemerintah perlu mengambil langkah strategis dan permanen dalam menangani banjir tahunan ini.

“Jangan hanya pas banjir baru ada perhatian. Kami minta ada solusi permanen, seperti perbaikan jalur sungai dan tanggul banjir, karena jalan lintas ini sangat vital untuk ekonomi Sumsel dan Jambi,” katanya.

BMKG Stasiun Klimatologi Kenten menyatakan bahwa wilayah Sumatera Selatan masih berada dalam masa puncak musim hujan hingga akhir April 2025. Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi disertai petir dan angin kencang masih cukup tinggi.

Kepala BMKG Sumsel, Wayan Suardana, mengimbau seluruh pemda dan warga di daerah rawan banjir untuk siaga dan tidak menganggap remeh peringatan dini cuaca.

Banjir di Musi Banyuasin kembali membuka mata publik tentang pentingnya mitigasi bencana yang terencana, serta perlunya penataan sistem drainase dan infrastruktur jalan nasional yang tahan banjir. Di saat bersamaan, sinergi antara pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat menjadi kunci untuk memastikan penanganan darurat berjalan efektif hingga kondisi benar-benar pulih.

Kategori :