"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap siaga dan segera melaporkan kepada pihak berwenang jika melihat tanda-tanda banjir susulan. Posko bencana juga sudah kami aktifkan kembali untuk memastikan tindakan tanggap darurat dapat dilakukan lebih cepat," tambahnya.
Bencana banjir ini tidak hanya berdampak pada rumah warga, tetapi juga perekonomian lokal.
Banyak warung dan toko kecil yang terpaksa tutup akibat genangan air, sehingga menurunkan pendapatan para pedagang.
Selain itu, beberapa fasilitas umum seperti sekolah dan tempat ibadah juga terkena dampaknya, meskipun belum ada laporan mengenai kerusakan parah pada bangunan tersebut.
Masyarakat berharap adanya bantuan dari pemerintah daerah untuk mempercepat proses pemulihan pasca-banjir, termasuk penyediaan air bersih, bahan makanan, dan obat-obatan bagi mereka yang terdampak.
"Kami sangat berharap ada bantuan dari pemerintah untuk meringankan beban kami. Banyak warga yang harus membersihkan rumah dan kehilangan barang-barang penting akibat banjir ini," ujar salah satu warga Kelurahan Pasar III.
Banjir yang kembali terjadi di Muara Enim ini menunjukkan perlunya langkah-langkah strategis dalam mengatasi permasalahan banjir di wilayah tersebut.
Sejumlah solusi jangka panjang yang dapat diterapkan antara lain:
1. Peningkatan sistem drainase di wilayah perkotaan agar lebih mampu menampung debit air yang tinggi.
2. Normalisasi sungai dan kanal untuk mengurangi risiko luapan air saat hujan deras.
3. Reforestasi daerah hulu sungai untuk meningkatkan daya serap air dan mencegah erosi.
Pembangunan embung atau waduk kecil sebagai tempat penampungan air hujan.
Pemkab Muara Enim bersama BPBD dan instansi terkait berencana mengkaji langkah-langkah ini guna mencegah terulangnya bencana serupa di masa mendatang.
Bencana banjir yang melanda Muara Enim pada 15 Februari 2025 berdampak pada ratusan rumah warga dan mengganggu aktivitas masyarakat.
Meskipun banjir telah surut, warga diimbau tetap waspada terhadap potensi bencana susulan.
BPBD Muara Enim telah mengambil langkah tanggap darurat dengan melakukan evakuasi dan penanganan cepat, serta mengaktifkan posko penanggulangan bencana.