"Kesiapsiagaan harus dilakukan tidak hanya di wilayah barat saja, tetapi di seluruh kabupaten/kota yang ada di Sumsel," jelas Sudirman.
BACA JUGA:10 Kota Terkotor di Indonesia : Juaranya Kota Metropolitan di Sumatera !
BACA JUGA:Efisiensi Anggaran Rp256 Triliun : Sri Mulyani Minta 16 Pos Belanja Dipangkas !
Ia menekankan bahwa semua pihak, baik pemerintah daerah, masyarakat, maupun lembaga terkait, harus bekerja sama untuk mengurangi potensi bencana yang mungkin terjadi akibat tingginya curah hujan.
Sudirman juga mengimbau agar semua personel BPBD di tingkat kabupaten/kota selalu dalam keadaan siaga, dengan melibatkan lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam penanggulangan bencana.
“Kami mengimbau agar kabupaten/kota mengikuti peringatan dini yang disampaikan BMKG, dan kami berharap seluruh personel dan peralatan yang telah disiapkan selalu siaga,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya kerjasama yang solid antara BPBD, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan, serta instansi lain yang memiliki peran dalam penanggulangan bencana.
Selain itu, Sudirman meminta agar pihak-pihak terkait secara aktif melakukan pemantauan terhadap potensi bencana yang dapat muncul akibat hujan deras.
Salah satu langkah yang disarankan oleh BPBD adalah penyiapan jalur evakuasi, penyediaan logistik, serta penguatan sistem komunikasi yang memadai untuk mendukung kesiapsiagaan di lapangan.
Beberapa daerah di Sumsel telah melakukan upaya preventif guna mengurangi dampak buruk dari curah hujan yang tinggi.
Pemerintah daerah setempat telah melakukan pembersihan saluran air, aliran sungai, serta pemangkasan ranting pohon yang rawan tumbang.
Upaya tersebut dilakukan untuk meminimalisir potensi banjir dan tanah longsor, yang seringkali dipicu oleh aliran air yang tersumbat dan pohon tumbang yang menghalangi jalur air.
Di Kabupaten Musi Rawas, misalnya, pemerintah daerah bersama masyarakat secara rutin membersihkan saluran air dan sungai, untuk memastikan tidak ada sampah atau material lain yang menghambat aliran air.
"Kami mengutamakan pembersihan sungai dan saluran drainase yang menjadi jalur aliran air hujan, serta melakukan pemangkasan pohon-pohon yang berisiko tumbang di tengah musim hujan," ujar Kepala BPBD Musi Rawas.
Selain itu, di Lahat dan Empat Lawang, pemerintah daerah juga memperkuat pengawasan terhadap daerah rawan tanah longsor. Tim SAR dan relawan telah dilibatkan dalam pemantauan kondisi di daerah-daerah yang memiliki lereng curam.
“Kami terus melakukan koordinasi dengan BPBD provinsi dan kabupaten lainnya, serta mengajak masyarakat untuk waspada terhadap cuaca buruk dan potensi bencana,” ujar Kepala BPBD Lahat.