BPBD OKU Tangani 28 Kasus Karhutla Selama Musim Kemarau 2024

Sabtu 18 Jan 2025 - 19:43 WIB
Reporter : Eco Marleno
Editor : Maryati

Salah satu faktor pemicu yang sering ditemukan adalah kebiasaan masyarakat membuang puntung rokok sembarangan di area yang mudah terbakar.

"Kelalaian seperti ini masih menjadi penyebab utama timbulnya titik api. Oleh karena itu, edukasi kepada masyarakat terus kami galakkan agar mereka lebih berhati-hati," tambahnya.

BACA JUGA:Satreskrim Polres Musi Rawas Berhasil Bongkar Praktek Ilegal Drilling di Desa Sungai Pinang

BACA JUGA:OKI Surplus Beras 238 Ribu Ton: Target Produksi Meningkat

Selain itu, praktik pembukaan lahan dengan cara membakar juga masih menjadi tantangan yang harus diatasi.

Meski praktik ini telah dilarang, masih ada masyarakat yang melakukannya karena dianggap lebih cepat dan murah.

Untuk mengatasi karhutla, BPBD Kabupaten OKU mengerahkan berbagai peralatan pemadam kebakaran yang memadai.

Peralatan tersebut mencakup mesin pompa air, selang, mesin chainsaw, hingga baju anti api untuk melindungi petugas di lapangan.

BACA JUGA:Diduga Korupsi Proyek Siring Jalan : Kejari Muara Enim Amankan Uang Rp150 Juta !

BACA JUGA:Bagi Pengguna Sepeda Listrik, Jangan Sampai Melanggar Aturan Ini..

"Kami juga menyiapkan peralatan tambahan seperti oksigen, masker anti polusi, dan portable water tank di setiap posko agar proses pemadaman dapat dilakukan dengan cepat dan aman," ungkap Gunalfi.

Selain itu, enam unit mobil tangki air disiagakan untuk memadamkan api, khususnya di lokasi yang sulit dijangkau oleh peralatan lainnya.

Mobil tangki ini berfungsi untuk memastikan pasokan air tetap tersedia selama proses pemadaman berlangsung.

Selain fokus pada penanganan kebakaran, BPBD Kabupaten OKU juga terus menggencarkan upaya pencegahan melalui edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.

Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya karhutla dan cara mencegahnya.

"Kami rutin mengadakan sosialisasi di desa-desa rawan karhutla. Materi yang disampaikan meliputi bahaya membakar lahan, dampak asap bagi kesehatan, serta langkah-langkah pencegahan sederhana yang dapat dilakukan," jelas Gunalfi.

Kategori :