Dinas PMD Ogan Ilir Dituding Hamburkan Uang Rp 340 Juta di Tengah Efesiensi: BKAD dan Kades Beri Penjelasan
 
                            penyelenggara Bimtek dan para kepala desa gelar konfresni pers untuk klarifikasi secara terbuka terkiat pelaksanaan bimtek dan aturan yang menjadi payung hukum kegiatan. -Foto: Isro Antoni-
KORANPALPOS.COM - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Ogan Ilir menjadi sorotan setelah muncul tudingan bahwa instansi tersebut telah menghambur-hamburkan uang di tengah kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat.
Tudingan ini muncul lantaran adanya kegiatan bimbingan teknis (bimtek) untuk kepala desa dan operator desa dengan total dana mencapai Rp 340 juta, yang bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD).
Berdasarkan informasi yang beredar, dana tersebut dihimpun dari 227 desa di Ogan Ilir dengan kontribusi sebesar Rp 1,5 juta per desa.
BACA JUGA:Muba Tetap Perkasa Pimpin Klasemen PORPROV XV Sumsel
BACA JUGA:Operator dan Kades di OI Ikut Pelatihan aplikasi Siskeudes Non-Tunai dan Jaga Desa
Kegiatan bimtek ini disebut-sebut menguras anggaran cukup besar di tengah situasi ekonomi yang menuntut efisiensi penggunaan dana publik.
Namun, pihak penyelenggara dan para kepala desa langsung menepis tudingan itu dengan memberikan klarifikasi terbuka kepada media, Rabu (22/10/2025).
Kepala Desa Tanjung Dayang Utara, Farhan, menjelaskan bahwa kegiatan bimtek tersebut sah secara regulasi. Menurutnya, dasar pelaksanaan kegiatan ini tertuang dalam Permendagri Nomor 96 Tahun 2017 tentang Kerjasama Antar Desa.
BACA JUGA:Festival Literasi 2025: Lubuklinggau Tanamkan Budaya Membaca untuk Generasi Juara
Dalam aturan itu disebutkan bahwa Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) berperan sebagai penyelenggara kegiatan yang mendukung peningkatan kapasitas kepala desa dan operator desa tersebut.
“BKAD dibentuk berdasarkan musyawarah antar desa di tiap kecamatan dan disahkan melalui SK kepala desa. Unsurnya terdiri dari perangkat desa dan anggota BPD. Kegiatan ini juga telah dianggarkan dalam APBDes masing-masing desa,” terang Farhan.
Ia menambahkan, karena kegiatan ini diikuti seluruh kepala desa di 16 kecamatan di Ogan Ilir, otomatis total dananya besar.
 
         
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                    