Meski menghadapi ketidakpastian terkait sengketa Pilkada yang masih berlangsung, Pemerintah Provinsi Sumsel tetap mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang.
Hal ini termasuk menyiapkan lokasi pelantikan, mengatur koordinasi dengan pihak terkait, serta memastikan pelaksanaan acara berlangsung dengan tertib dan sesuai dengan protokol yang berlaku.
"Walaupun ada kemungkinan perubahan jadwal jika ada keputusan hukum yang mempengaruhi hasil Pilkada, kami tetap mempersiapkan acara ini dengan sebaik-baiknya. Kami akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan bahwa pelantikan kepala daerah berjalan lancar," ujar Sri Sulastri.
Selain itu, Sri juga berharap bahwa pelantikan bisa berjalan dengan sukses dan memberikan kesempatan bagi para kepala daerah terpilih untuk segera bekerja melanjutkan program-program pembangunan yang telah direncanakan untuk kemajuan Provinsi Sumatera Selatan.
"Pelantikan ini merupakan momen penting dalam transisi kepemimpinan di Sumsel. Kami berharap seluruh rangkaian acara bisa berjalan dengan lancar dan semua persiapan bisa terwujud sesuai rencana, sehingga kita bisa segera fokus pada pembangunan dan kesejahteraan masyarakat," tutup Sri.
Dengan demikian, meskipun masih ada daerah-daerah yang belum menyelesaikan sengketa hasil Pilkada, Pemerintah Provinsi Sumsel telah menyiapkan pelantikan kepala daerah yang terpilih untuk dilaksanakan pada 7 dan 10 Februari 2025.
Pelantikan tersebut akan menjadi titik awal bagi para pemimpin baru untuk bekerja demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Sumatera Selatan.