Pisang tanduk memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan pisang lainnya, dengan panjang yang bisa mencapai 30 cm.
Kulitnya berwarna kuning kehijauan saat belum matang dan berubah menjadi kuning tua atau oranye saat sudah matang sempurna.
Daging buahnya padat, berwarna kuning cerah, dan memiliki rasa manis sedikit asam yang membuatnya cocok untuk dimasak.
Keunggulan pisang tanduk dibandingkan varietas lainnya adalah fleksibilitasnya dalam pengolahan.
Pisang ini tidak hanya enak dimakan mentah, tetapi juga ideal untuk digoreng, direbus, atau diolah menjadi berbagai hidangan tradisional.
Pisang Goreng Olahan paling populer dari pisang tanduk adalah pisang goreng. Pisang dipotong memanjang atau serong, kemudian digoreng dengan balutan tepung yang renyah.
Pisang tanduk goreng sering dijadikan camilan di sore hari bersama secangkir teh atau kopi.
Kue Nagasari Pisang tanduk juga sering digunakan sebagai isian dalam kue nagasari, makanan tradisional yang terbuat dari tepung beras, santan, dan gula.
Rasa manis pisang tanduk berpadu sempurna dengan lembutnya adonan nagasari.
Kolak Pisang Dalam hidangan kolak, pisang tanduk dipotong-potong dan dimasak bersama santan, gula merah, serta daun pandan.
Hidangan ini kerap disajikan saat bulan Ramadan sebagai takjil berbuka puasa.
Keripik Pisang Pisang tanduk juga diolah menjadi keripik pisang, camilan khas yang banyak dijumpai di berbagai daerah di Indonesia, khususnya Lampung.
Potongan pisang yang tipis digoreng hingga renyah, lalu diberi bumbu manis, asin, atau pedas.
Selain lezat, pisang tanduk juga kaya akan nutrisi. Pisang ini mengandung karbohidrat sebagai sumber energi, serat yang baik untuk pencernaan, serta berbagai vitamin seperti vitamin C dan B6.
Kandungan mineral seperti kalium membantu menjaga kesehatan jantung dan tekanan darah.
Oleh karena itu, pisang tanduk bukan hanya nikmat, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan.