Rasa gurih yang dihasilkan berasal dari kandungan allicin dalam bawang yang berubah saat digoreng. Inilah yang membuat bawang goreng memiliki cita rasa yang khas.
BACA JUGA:Lodeh Ikan Tongkol : Hidangan Tradisional yang Kaya Rasa dan Gizi
BACA JUGA:Sambal Rampai : Kuliner Tradisional dengan Cita Rasa Unik yang Menggugah Selera
Pembuatan bawang goreng membutuhkan perhatian dan ketelatenan, karena waktu penggorengannya yang sangat penting untuk mendapatkan tekstur yang pas.
Bawang merah yang sudah dipotong tipis sebaiknya digoreng dalam minyak yang sudah dipanaskan dengan api kecil hingga matang merata.
Apabila bawang goreng digoreng terlalu lama, maka hasilnya akan menjadi terlalu keras dan pahit.
Sebaliknya, jika terlalu sebentar, bawang goreng akan terasa lembek dan tidak renyah.
Bawang goreng yang baik seharusnya berwarna coklat keemasan, kering, dan memiliki rasa gurih yang seimbang.
Bagi mereka yang lebih suka rasa pedas, penambahan sedikit garam dan penyedap rasa saat proses penggorengan akan menambah kedalaman cita rasa pada bawang goreng.
Selain menambah cita rasa, bawang goreng juga membawa beberapa manfaat kesehatan.
Bawang merah sendiri sudah terkenal akan kandungan allicin yang dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung, mengurangi kolesterol, serta memiliki sifat anti-inflamasi.
Menggoreng bawang merah tidak menghilangkan manfaat-manfaat ini sepenuhnya, namun proses pemasakan ini akan mengurangi sebagian dari kandungan nutrisinya.
Meski demikian, bawang goreng tetap dapat memberikan manfaat pada sistem pencernaan, meningkatkan kekebalan tubuh, dan bahkan memperlancar sirkulasi darah.
Mengonsumsinya sebagai pelengkap masakan dapat membantu menambah selera makan dan memperkaya cita rasa, sekaligus memberi dampak positif bagi tubuh.
Namun, karena bawang goreng mengandung banyak minyak, konsumsi yang berlebihan tetap perlu dihindari agar tidak berisiko menyebabkan penambahan berat badan.
Bawang goreng sudah menjadi bagian integral dari banyak hidangan Indonesia.