Kandungan kalori leci rendah, namun kaya serat dan air. Selain itu, rasa manis alami dari leci bisa membantu mengurangi keinginan untuk mengonsumsi makanan manis yang berkalori tinggi.
Mengatur Kadar Gula Darah Meskipun manis, leci memiliki indeks glikemik yang relatif rendah, sehingga tidak meningkatkan kadar gula darah secara drastis.
Senyawa-senyawa yang terkandung di dalamnya bahkan dipercaya dapat membantu mengatur kadar gula darah.
Namun, konsumsi leci bagi penderita diabetes harus tetap dikontrol.
Buah leci dapat dikonsumsi dalam berbagai cara.
Leci segar adalah yang paling disukai karena rasanya yang manis dan teksturnya yang renyah.
Selain itu, leci sering dijadikan bahan utama dalam berbagai hidangan penutup, seperti es buah, jus, dan minuman dingin lainnya.
Beberapa produsen juga mengolah leci menjadi produk olahan seperti sirup, manisan, dan minuman kaleng.
Leci juga populer sebagai bahan campuran koktail dan mocktail.
Aroma dan rasa manisnya yang khas membuat minuman tersebut menjadi lebih menyegarkan.
Selain untuk minuman, leci juga bisa ditambahkan pada salad buah atau digunakan sebagai topping untuk kue dan es krim.
Budidaya leci di Indonesia memiliki tantangan tersendiri, terutama dalam menjaga suhu yang ideal untuk pertumbuhannya.
Leci membutuhkan kondisi iklim yang lembab dan sinar matahari yang cukup.
Meskipun Indonesia memiliki iklim tropis yang cocok, beberapa wilayah membutuhkan teknik penanaman khusus agar pohon leci dapat tumbuh dengan optimal.
Selain itu, masalah hama dan penyakit juga menjadi tantangan dalam budidaya leci.
Pohon leci rentan terhadap serangan kutu putih dan jamur yang dapat merusak daun dan buahnya.