Buncis mengandung serat larut, yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.
BACA JUGA:Apa Itu Cuka? Jenis dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari
BACA JUGA:Mangga : Buah Segar untuk Camilan Sehat
Kadar kolesterol yang terkontrol akan mengurangi risiko penyumbatan pembuluh darah dan mengurangi kemungkinan terjadinya penyakit jantung.
Selain itu, kandungan flavonoid dalam buncis juga memiliki efek anti-inflamasi yang dapat mencegah peradangan pada pembuluh darah.
Kalium dalam buncis juga memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan jantung.
Kalium membantu menstabilkan tekanan darah dengan mengurangi efek natrium pada tubuh.
Dengan tekanan darah yang terjaga, risiko hipertensi dan penyakit jantung pun dapat diminimalisir.
Buncis mengandung vitamin A dan beta-karoten, yang dikenal sangat baik untuk kesehatan mata.
Beta-karoten di dalamnya berperan sebagai antioksidan yang melindungi mata dari kerusakan akibat radikal bebas dan sinar UV.
Vitamin A sendiri sangat penting untuk menjaga kesehatan retina dan mencegah risiko rabun senja.
Dengan mengonsumsi buncis secara rutin, kesehatan mata dapat terjaga dengan baik dan mencegah berbagai penyakit mata yang terkait dengan usia.
Di tengah situasi pandemi yang membuat banyak orang lebih peduli terhadap sistem imun, buncis dapat menjadi pilihan pangan yang mendukung daya tahan tubuh.
Kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada buncis memiliki peran penting dalam meningkatkan sistem imun tubuh.
Vitamin C dikenal membantu memproduksi sel-sel darah putih, yang berperan dalam melawan infeksi dan virus.
Dengan konsumsi buncis yang cukup, daya tahan tubuh terhadap infeksi dapat diperkuat, sehingga tubuh lebih kebal terhadap penyakit.