Selain kalsium, vitamin K juga sangat penting untuk kesehatan tulang, dan buncis mengandung vitamin K yang cukup tinggi.
Vitamin K membantu dalam proses pembekuan darah dan berperan penting dalam kesehatan tulang dengan membantu penyerapan kalsium.
Bagi mereka yang ingin menjaga kesehatan tulang, terutama pada usia lanjut, konsumsi buncis secara rutin bisa menjadi pilihan yang baik untuk mendukung kekuatan dan kepadatan tulang.
Buncis juga memiliki manfaat dalam mengontrol kadar gula darah, terutama bagi mereka yang rentan atau sudah menderita diabetes.
Serat dalam buncis membantu memperlambat penyerapan gula dalam darah, sehingga membantu mencegah lonjakan gula darah yang mendadak.
Selain itu, indeks glikemik buncis yang rendah menjadikannya pilihan yang aman dan sehat untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes.
Tidak hanya kaya manfaat, buncis juga mudah ditemukan di pasar tradisional maupun supermarket dengan harga yang terjangkau.
Berbagai hidangan bisa diolah dari buncis, mulai dari tumis buncis, sayur bening, hingga pelengkap dalam nasi goreng atau salad.
Cara memasaknya pun relatif mudah, sehingga dapat diolah menjadi makanan lezat dalam waktu singkat.
Agar dapat menikmati manfaat maksimal dari buncis, penting untuk memilih buncis yang segar dan berkualitas.
Berikut adalah beberapa tips memilih dan menyimpan buncis agar tetap segar:
Pilih buncis yang berwarna hijau cerah dan tampak segar. Hindari buncis yang warnanya mulai kekuningan atau layu.
Periksa teksturnya – Buncis segar memiliki tekstur yang renyah dan tidak mudah patah saat dibengkokkan.
Simpan di lemari pendingin untuk menjaga kesegarannya. Buncis yang disimpan dengan benar dapat bertahan hingga 1 minggu di lemari es.
Sayur buncis adalah pilihan makanan sehat yang kaya nutrisi dan sangat bermanfaat bagi tubuh.
Dengan kandungan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang tinggi, buncis mampu mendukung berbagai aspek kesehatan, mulai dari jantung, mata, hingga tulang.